Segala puji bagi Allah yang telah menentukan jamaah haji sekalian sebagai tamu-tamuNya.Ini merupakan karunia Allah yang sangat besar, dimana jutaan umat Islam yang ingin tiba ke tanah suci menunaikan ibadah haji tapi masih belum sanggup izin dari Allah, ada saja halangan yang datang. Adapun jamaah sekalian telah mendapat fasilitas dari Allah sehingga sanggup menyelesaikan seluruh manasik haji dari mulai umrah hingga tawaf wada’, semoga Allah mencatatnya sebagai haji yang mabrur diampuni segala dosa kita dan semoga jamaah haji diberi pertolongan dan keselamatan dalam perjalanan pulang ke tanah air, amin!
Klik untuk menandai sebagai belum dibaca Ascetic Against The World BY Akhmad MualifinTanda Haji Mabrur
Zuhud Terhadap Dunia
Para ulama kita menyebutkan gejala haji yang mabrur, diantaranya Imam Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: (Haji yang mabrur yaitu semoga ia pulang dari ibadah haji menjadi orang yang zuhud dalam kehidupan dunia dan cinta akhirat). Allah berfirman yang artinya: “Dan carilah (pahala) negeri darul abadi dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kau lupa bagianmu di dunia”. (Surat Al-Qashash: 77)
Orang yang zuhud bukan berarti orang yang hanya beribadah di masjid dan tidak mau bekerja mencari harta untuk nafkah anak dan isteri tapi orang yang zuhud orang yang tidak diperbudak oleh hartanya, dunia boleh berada di tangannya tidak di hatinya, aktifitasnya dalam kehidupan dunia tidak melalaikannya dari ingat kepada Allah, melakukan shalat yang lima waktu tepat pada waktunya, tidak tetapkan silaturahmi, tetap rajin menuntut ilmu islam kemudian mengamalkan dan menda’wahkannya, tidak melupakan tanggung jawab mendidik isteri dan anak-anak. Orang yang zuhud yaitu orang yang penghasilannya dari yang halal, bukan dari hasil renten, riba, suap, korupsi, mencuri, judi, pungli, memeras, menipu, memakan hak orang lain. Semoga Allah mengaruniakan kita semua rezeki yang halal, baik dan berkah serta dijauhkan dari segala pendapatan yang haram, amin!
Lebih Baik Dari Sebelumnya Dalam Segala Hal
Ada lagi yang menyampaikan diantara tanda haji yang mabrur yaitu sesudah pulang dari menunaikan ibadah haji, ia menjadi lebih baik dari sebelumnya .
1. Dalam Hal Tauhid
Menjadi lebih baik dalam hal tauhid. Jika ada diantara jamaah haji yang sebelum hajinya masih suka pergi ke dukun untuk minta kekayaan, anak, jodoh, cepat naik pangkat dan lain-lain maka sesudah kita haji hendaklah kita tinggalkan hal tersebut dan bertaubat kepada Allah lantaran Rasulullah bersabda  yang artinya, “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` no. 2006)
Barangsiapa yang sebelum ia haji, suka menyembelih sapi atau lainnya untuk dijadikan sebagai tumbal atau sesajen maka kini harus meninggalkannya dan menyembelih kurban hanya untuk Allah lantaran Allah berfirman yang artinya: “Maka dirikanlah shalat lantaran Rabbmu dan berkorbanlah” (Surat Al- Kautsar 2).
“Katakanlah bekerjsama shalatku, sesembelihanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Rabbul Alamin tidak ada sekutu baginya” (Surat Al-An’aam: 162)
Barangsiapa yang sebelum ia haji, masih mempercayai ramalan bintang maka tinggalkanlah dan bertawakallah kepada Allah semata.
Barangsiapa yang sebelum hajinya masih mengkeramatkan keris dan jimat-jimat, maka kini musnahkanlah segala jimat yang kita miliki.
Barangsiapa yang sebelum hajinya masih suka meruwat bumi untuk menghindarkan bencana, maka kini bertaubatlah dan tinggalkan upacara syirik itu, bergantunglah kepada Allah lantaran yang sanggup menghindarkan tragedi hanya Allah semata.
Barangsiapa yang sebelum hajinya masih mengkeramatkan sapi yang dikeluarkan setiap tanggal sepuluh Muharram bahkan berebut untuk memperoleh kotorannya yang dianggap sanggup menawarkan berkah, maka ketahuilah itu yaitu perbuatan syirik.
Barangsiapa yang sebelum hajinya masih meyakini bahwa nasib sial akan menimpanya kalau bepergian hari Selasa atau Sabtu juga untuk menentukan waktu ijab kabul harus dihitung secara cermat lantaran kalau tidak pas harinya akan menjadikan kesialan, maka itu semua yaitu syirik. Allah tidak mengampuni dosa syirik kecuali kalau pelakunya bertaubat, bekerjsama Allah Maha Penerima taubat.Allah mengharamkan nirwana bagi orang yang berbuat syirik.Adapun orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan kesyirikan maka mereka mendapat keamanan dan hidayah dari Allah Taala.
2. Dalam Hal Ibadah
Hendaklah jamaah haji memperbaiki ibadahnya kepada Allah, shalat yang lima waktu jangan hingga ditinggalkan, zakat maal harus dikeluarkan dan shaum di bulan Ramadhan harus dijalankan. Segala ibadah kita laksanakan dengan penuh rasa cinta kepada Allah yang telah menawarkan kepada kita nikmat yang tidak terhingga.Kita siap korbankan harta, tenaga dan waktu kita demi menggapai ridha Allah.
3. Dalam Hal Muamalah
Hendaklah kita perbaiki muamalah kita dengan orang bau tanah yang telah melahirkan dan mendidik kita semenjak kecil.Jangan hingga kita menyakiti hati mereka dan hendaklah selalu berbakti dan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya.Jika orang bau tanah kita telah meninggal dunia hendaklah kita selalu mendoakan untuk mereka.
Muamalah Suami Isteri
Bagi para suami hendaklah perbaiki muamalah dengan isterinya jangan gampang murka dan membentak isterinya kalau berbuat kesalahan.Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan isteri selama tidak bertentangan dengan syariat.Didiklah isteri dengan nasehat, membawanya ke majelis ta’lim, membelikannya buku dan kaset ceramah yang bermanfaat.Juga didiklah isteri dengan memberi keteladanan. Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik kalian yaitu yang terbaik terhadap keluarganya dan saya yaitu orang yang paling baik diantara kalian terhadap keluargaku”.
Bagi para isteri perbaikilah muamalah dengan suami jadilah isteri yang taat. Rasulullah bersabda: “Apabila perempuan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan memelihara kemaluannya, maka ia masuk nirwana dari pintu-pintu mana saja yang ia mau”.
Ketaatan kepada suami dalam hal yang makruf saja adapun dalam hal maksiat tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Allah Al-Khaliq.Ketika suami gres tiba dari pekerjaan janganlah disambut dengan banyak sekali macam dilema dan hal-hal yang tidak menyenangkan tetapi sambutlah dengan senyum, sediakanlah makan dan minum serta biarkanlah suami untuk istirahat dulu sesudah itu barulah sampaikan segala dilema yang ada pasti suami sudah lebih siap untuk mendengarkannya.
Muamalah Orang Tua dan Anak
Bagi para orang bau tanah perbaikilah dalam pendidikan terhadap anak-anak, mereka merupakan amanat yang kelak kita akan diminta pertanggungjawabannya di hari akhir. Didiklah mereka dengan menawarkan pola yang baik, sekolahkanlah mereka di kawasan yang baik, awasilah pergaulan mereka. Selalulah berdoa kepada Allah semoga melindungi dan menjaga mereka dari segala kejahatan dan keburukan lantaran doa orang bau tanah untuk anaknya insya Allah mustajab.
Muamalah Kaum Muslimah
Bagi kaum muslimah perbaikilah dalam hal berbusana, tutuplah aurat anda dan jangan diperlihatkan kepada pria yang bukan mahramnya. Allah berfirman: “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, bawah umur perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh badan mereka). Yang demikian itu supaya mereka lebih gampang untuk dikenal, lantaran itu mereka tidak diganggu.Dan Allah yaitu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Surat Al-Ahzab: 59)
“Katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara pria mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak mempunyai cita-cita (terhadap wanita) atau bawah umur yang belum mengerti wacana aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya semoga diketahui komplemen yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kau sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kau beruntung”. (Surat An-Nuur: 31)
Rasulullah bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah saya lihat keduanya (sebelum ini), (pertama) suatu kaum yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakannya untuk memukul insan dan (kedua) perempuan yang berpakaian tapi telanjang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka menyerupai punuk unta, mereka tidak masuk nirwana dan tidak mencium wangi nirwana padahal wangi nirwana itu tercium dari jarak yang sekian dan sekian jauhnya”. (Hadits Shahih, Riwayat Muslim)
Masih banyak diantara jamaah haji perempuan yang berpakaian tapi telanjang, belum tepat menutup auratnya, masih ada yang terlihat lehernya, terlihat lengannya, menutup aurat dengan pakaian yang ketat sehingga membentuk lekak lekuk tubuhnya, berpakaian dengan materi yang tipis dan transparan sehingga terlihat kulitnya, pada hakekatnya mereka masih telanjang dan diancam tidak masuk surga. Hendaklah jamaah haji perempuan menjadi sadar sesudah menangis dan memohon ampun kepada Allah pada dikala wuquf di Arafah, apakah kita ulangi kembali dosa-dosa kita?
Hendaklah jamaah haji perempuan menjadi teladan bagi kaum muslimah di tanah air yang sedang dilanda dekadensi sopan santun dan moral, didiklah puteri-puteri kita semoga berbusana muslimah, nasehatilah mereka semoga tidak keluar rumah dengan menggunakan celana pendek, celana panjang lebih-lebih celana yang sangat ketat dan perutnya terlihat, innaalillahi wa innaa ilaihi rajiuun.
Hendaklah jamaah haji perempuan berdandan dan bersolek mempercantik diri, tetapi untuk siapa? Bukan untuk orang-orang diluar rumah tapi untuk suami di rumah, kenyataan yang ada banyak dari kaum muslimah berdandan ketika keluar rumah padahal dihentikan oleh Allah yang kita cintai, Allah berfirman: “Dan hendaklah kau (isteri-isteri nabi) tetap di rumahmu dan janganlah kau berhias dan bertingkah laris menyerupai orang-orang jahiliyah yang dahulu”. (Surat Al-Ahzab: 33)
Ayat ini berlaku juga untuk segenap kaum muslimah dan mukminah.
Rasulullah bersabda bahwa seorang perempuan yang pergi keluar rumah dengan menggunakan parfum sehingga tercium oleh pria lain, maka bekerjsama ia itu pelacur. Setiap hari kita berdoa memohon hidayah kepada Allah, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempelajari jalan-jalan hidayah berupa ilmu yang bermanfaat lantaran masih banyak diantara jalan-jalan hidayah yang belum kita ketahui dibandingkan yang sudah kita ketahui.Jangan kita menganggap ini yaitu hal yang gres kita dengar, kami sudah terbiasa dengan budbahasa kami dan dalih-dalih lainnya yang tidak bisa diterima oleh syariat. Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: lkutilah apa yang telah diturunkan Allah mereka menjawab: Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Surat Al-Baqarah: 170)
Dan firmanNya: “Dan tidaklah boleh bagi pria yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah tetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) wacana urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah beliau telah sesat, sesat yang nyata”. (Surat Al-Ahzab: 36)
Muamalah Secara Umum
Hendaklah kita semua memperbaiki diri dalam hal tanggung jawab kita memperbaiki masyarakat.Bentengi aqidah umat dengan membuatkan ilmu yang bermanfaat, dengan saling nasehat menasehati untuk menepati kebenaran dan nasehat menasehati untuk menetapi kesabaran, dengan saling berhubungan dalam hal kebaikan dan taqwa.Tidak sedikit umat Islam di Indonesia murtad dari agamanya disebabkan kelengahan dan kelalaian kita.Benar lantaran mereka murtad yaitu lantaran lemah iktikad ditambah lagi dengan lemah ekonomi, tapi apakah boleh kita membisu dan berpangku tangan?Tidak, kita harus berbuat sesuai dengan kemampuan kita.Apabila kita tidak bisa mendidik mereka lantaran keterbatasan ilmu kita, ajaklah mereka untuk menghadiri majelis-majelis ilmu, bagikan buletin dan buku-buku Islam, pinjamkan kaset-kaset ceramah yang bermanfaat.Jika mereka malas bekerja berilah motivasi, kalau mereka nganggur carikanlah pekerjaan untuk mereka, kalau puteri-puteri kita sudah sampaumur carikanlah untuk mereka suami yang baik keislamannya jangan kita biarkan mereka menikah dengan pria kafir.
Apabila anda sebagai pejabat janganlah anda menghalangi dan mempersulit orang-orang yang nrimo mengajak insan untuk mentauhidkan Allah dan tidak berbuat syirik, untuk mengikuti sunnah Nabi dan tidak berbuat bid’ah.
Bagi orang bau tanah yang mempunyai anak puteri menggunakan jilbab atau cadar dukunglah mereka dan banggalah terhadap anak anda yang taat kepada Allah, semoga Allah menghiasi puteri anda dengan sopan santun yang baik pula.
Bagi jamaah haji yang mempunyai kelebihan harta sanggup berinfak jariyah dengan membelikan kitab-kitab yang bermanfaat untuk ustadz-ustadz yang ada di tanah air.Dan masih banyak amal-amal lainnya yang sanggup kita lakukan dalam upaya kita memperbaiki diri dan masyarakat.
 
 
Prolegomena

Praise be to God who has chosen all pilgrims as his guests . This is a very great gift of God , where millions of Muslims who want to come to the holy land pilgrimage but still not able to permission from Allah , there is any obstacle that comes . The pilgrims have to get all the ease of God so as to complete the entire Umrah Hajj rituals to begin tawaf of Farewell ' , may Allah writes it down as pilgrims Mabrur forgiven all our sins and that pilgrims were given protection and safety on the way back to their homeland , amen !

Signs sanctuary Haji Mabrur

Ascetic Against The World

The scholars we mention signs Mabrur hajj , including Imam Hasan Al Basri rahimahullah said : ( Hajj Mabrur is that he came home from the pilgrimage into the ascetic in the world and love life hereafter ) . Allah says which means : " And seek ( reward ) in the Hereafter with what Allah has given to you , but do not neglect your share in the world " . ( Surat al - Qasas : 77 )

People who ascetic does not mean people who only worship in mosques and do not want to work for a living treasure for children and the wife of the ascetic but people who are not enslaved by their wealth , the world may be at hand is not in his heart , his activities in the life of the world will not relent from recall to God , praying five times a timely manner , not to decide the relationship , remain diligent in studying and practicing Islam and menda'wahkannya , not forgetting the responsibility of educating his wife and children . Ascetic person who is the person from the lawful income , instead of the results renten , usury , bribery , corruption , stealing , gambling , extortion , blackmail , cheat , take the rights of others . May Allah grant us all lawful sustenance , good and blessing and kept away from any illicit income , amen !

Better Than Ever in All Things

There is another sign that said between Mabrur pilgrimage is after returning from a pilgrimage , he became better than ever .

1 . In the Matter of Tawheed

Be better in terms of monotheism . If there is among Hajj pilgrims before still like to go to the witch doctor to ask for wealth , children , marriage , quickly climbed the ranks and others after our Haj then let us leave it to God and repent because that means the Prophet said , " Whoever came soothsayer or healer and justify what he said , then he is a disbeliever in what has been revealed to Muhammad " . ( Narrated by Abu Dawud , At- Tirmidhi , Ibn Majah , classed as saheeh by al-Albaani in al - Irwa ` no. 2006)

Whoever before he Hajj , like slaughtering cows or other to serve as the scapegoat or the current offerings and sacrificed sacrifices had to leave only to Allah because Allah says which means : " And establish regular prayers as your Lord and Take one " (Al - Kauthar 2 ) .

" Say my prayers indeed ,  life and my death for Allah the Lord of Alamin no partner for him " (al - An'am : 162 )

Whoever before he Hajj , still believes horoscope then leave and put thy trust in Allah alone .

Whoever before Hajj still sacred dagger and amulets , talisman so now Destroy everything that we have.

Anyone who still likes before Hajj earth to avoid disaster , so now repent and leave the ceremony shirk it , Depend to God because that will avoid disaster only God alone .

Whoever still sacred cows before Hajj issued every tenth day of Muharram even fighting to get their droppings which are considered to give a blessing , then know it is shirk .

Anyone who still believes that before Hajj bad luck would befall him if traveling on Tuesday or Saturday as well to determine the time of marriage should be calculated carefully because if it does not fit will cause bad luck day , then it all is shirk . God does not forgive sins except shirk if the perpetrator repentance , Allah is Oft repentance . God forbid a haven for those who commit shirk . As for those who believe and do not mix their belief with shirk confused then they get the security and guidance from Allah Ta'ala .

2 . In the Matter of Worship

Let the repair pilgrims worship to God , prayer five times a day should not be abandoned , zakat maal must be removed and sawm in the month of bulan puasa should be run . All the worship we conducted with a sense of love to God who has given us countless favors . We are ready to sacrifice possessions , our time and energy in order to reach the pleasure of Allah .

3 . In This Tenets

Let us fix our muamalah with parents who have given birth and educate us since childhood . Lest we offend them , and be always dutiful and treat them as well as possible . If our parents had died let us always pray for them .

Tenets Spouse

For the husband let his wife do not fix muamalah irritable and snapping at his wife when making mistakes . Do fun things that do not conflict with the wife of the Shari'a . Educate wife with counsel , took him to the house of study groups , bought books and tapes useful lecture . Also educate the wife with an ex-ample . Prophet said : " The best of you is the best to his family and I was the best among you to my family " .

For muamalah amend your wife with a husband and wife be obedient . Prophet said : " If the woman is five time prayers , fasting in bulan puasa , obedient to her husband and maintains his cock , then he entered the gates of heaven wherever he wants " .

Obedience to their husbands in the kindness just as for the immoral thing no obedience to a creature in immoral to God Al - Khaliq . When the new husband comes from work should not be greeted with a variety of problems and things that are not pleasant but welcome with a smile , and prepare a meal and a drink and let the husband to take a break after that then convey all the problems that exist husband undoubtedly been more ready to listen .

Tenets of Parents and Children

To amend your parents in the education of children , their future is a mandate that we will be held accountable in the end . Educate them with a good example ,teach them in a good place , Take heed their association . Always pray to God to protect and preserve them from all evil and evil as prayers of parents for their children , God willing efficacious .

The Muslim Tenets

For Muslim women mend in terms of dress , cover your nakedness and should not be shown to men who are not mahram . Allah says : " O Prophet tell your wives , your daughters , and the wives of the believers , ( Let them stretch out their scarf around the body ) . That is so that they are easier to be known , because they are not disturbed . And Allah is Oft-Forgiving , Most Merciful " . (al - Ahzab : 59 )

" Say to the believing women , let their gaze , and maintaining his cock , and they do not show her jewelry , except for the ( usual ) appear thereof . Cover with a cloth and let them crippled to his chest , and not to show off her jewelry , except to their husbands , or their fathers , or their husband's fathers , or their sons , or the sons of their husbands , or their brothers, their men , or the sons of their brothers , or the sons of their sisters , or Muslim women , or the slaves that they have, or the servants of men who do not have the desire ( for women ) or children who do not understand about women's genitalia . And let them not strike their feet so that they are known to hide jewelry . And repent to Allah all of you , O believers that you prosper " . (An - Nuur : 31 )

Prophet said : " There are two classes of the population of hell that I have not seen both of them ( before this ) , ( the first ) of a people who have whips like the tails of cattle he used to hit people and ( secondly ) women who dressed but naked walking  sway , their heads like a camel's hump , they do not go to heaven and not smell the smell of paradise when paradise was wafted from so and so distance away " . ( Hadith Sahih , Reported by Muslim )

There are still many pilgrims among women who dressed but naked , nakedness is not perfect close , there is still a visible neck , arm visible , close the genitals with tight clothing so as to form her curves , dressed with a thin and transparent material so that skin looks , in fact they were still naked and threatened not go to heaven . Let the pilgrims became unconscious after the woman cried and begged forgiveness of Allah at the time of wuquf at Arafat , if we repeat our sins ?

Let the women pilgrims became a role model for Muslim women in this country who are being hit by the decadence and morality , educate our daughters that Muslim dress , admonish them not to leave the house by using a pair of shorts , trousers especially very tight pants and belly visible , innaalillahi wa innaa ilaihi rajiuun .

Let the pilgrims dress and primp women beautify themselves , but for whom ? Not for the people outside the home but for the husband at home , the fact that there are a lot of Muslim women dress up when going out though forbidden by God that we love , Allah says : " And be ye ( wives of the Prophet ) and do not stay in your house you ornate and behave like people who formerly ignorance " . (al - Ahzab : 33 )

This paragraph applies also to all the Muslim and mukminah .

Prophet said that a woman who went out of the house by using a perfume that smelled by another man , then indeed she was a prostitute . Every day we pray for God 's guidance , then it is an obligation for us to learn the streets of guidance in the form of useful knowledge because there are many of the streets of the guidance that we do not know than what we already know . Do we assume this is a new thing we hear , we are familiar with our customs and other excuses are not acceptable by law . Allah says : " And when it is said unto them : what Allah has revealed their answer : No, but we just follow what we found from the ( deeds ) of our ancestors . ( Are they going to follow too ) , even though their ancestors were not aware of any one , and have no clue ? " (al - Baqara : 170 )

And his words : " And it is not permissible for a believing man and not ( also ) for a believing woman , when Allah and His Messenger have set a statute , there will be a choice for those ( other ) about their affair . And whoever disobeys Allah and His Messenger, then indeed he has gone astray , misguided real " . (al - Ahzab : 36 )

Tenets General

Let us all improve ourselves in terms of our responsibility for improving society . Aqeedah fortify the people by spreading useful knowledge , to advise counsel each other to keep the truth and advised counsel to fulfill patience , cooperate with each other in goodness and piety . Not a few Muslims in Indonesia apostate from his religion inadvertence and negligence caused us . True because they are apostates because of weak faith coupled with a weak economy , but whether we should shut up and sit on my hands ? No, we must act according to our ability . If we can not educate them because of the limitations of our knowledge , invite them to attend the assemblies of science , distribute bulletins and Islamic books , tapes lend useful lecture . If they give motivation lazy to work , if they work for their idle , if our daughters were grown good husband to their Islamic faith do we let them marry pagan men .

If you as an officer you do not impede and complicate the people who sincerely invite people to mentauhidkan God and do not shirk , to follow the Sunnah of the Prophet and do not heresy .

For parents who have children daughter wear the hijab or veil to support them and be proud of your child's obedience to Allah , may Allah adorn your daughter with good morals anyway .

For those pilgrims who have excess property can be as perpetual charity by buying books useful for ustadzs existing in the country . And there are many other good deeds we can do in our efforts to improve themselves and society .



nama: Akhmad Mualifin
semester: 3
nim:1211491