Siapa bilang mengajarkanmembaca itu sulit? Tapi ingat , jangan pernah memaksa. Pengenalan alfabet/ huruf buat batita harus jauh dari kesan formal. Cukupdengan sering-sering membacakannya buku cerita. Selanjutnya , menginjak usia 2tahunan , si kecil boleh diperkenalkan pada alfabet yang lebih kompleks. Ajakdia untuk menyebutkan nama-nama huruf yang ada di hadapannya atau yang kitatunjuk. Latihan ini lalu kita tingkatkan dengan mengajaknya “membaca” katademi kata.
Agar jadwal pengenalan alfabet dan mencar ilmu “membaca” ini sanggup diikuti anak , orangtua harus tahu cara penyampaiannya yang sempurna bagi masing-masinganak. Asal tahu saja , tidak ada cara pengenalan alfabet dan mencar ilmu “membaca”yang paling baik alasannya yakni semuanya baik dan benar. Tinggal cara yang mana yangdisenanginya. Apa saja tekniknya? Silakan pilih yang paling pas , dan ingatlakukan sambil bermain. Jangan memaksa kalau si kecil terlihat kurang berminat.
HURUF DEMI HURUF
Sambil bernyanyi tunjuk setiap huruf dalam aksara yang sudah kita tuliskan padakertas atau white board. Ingat , ucapkan pelafalannya secara benar. Selain ituantara apa yang kita ucapkan dan apa yang kita tunjuk harus sesuai. Contohnya ,saat mengucapkan “a” , tangan kita harus menunjuk pada huruf “a”. Usahakanperhatian si kecil sepenuhnya tertuju pada bagaimana cara kita mengucapkanhuruf demi huruf tadi.
Yang namanya pengenalan tentu saja jangan banyak-banyak dulu. Di hari pertama ,contohnya , cukup dari huruf “a” hingga “g”. Keesokan harinya mintalah anakuntuk menyebut huruf-huruf yang telah dikenalkan. Kemudian teruskan denganhuruf “h” hingga huruf “m”. Begitu seterusnya. Bila semua huruf telahdikenalkan , nyanyikan lagu ABC. Sekiranya huruf-huruf dari “a” hingga “z” sudahfamiliar di telinganya , secara impulsif anak niscaya ingin ikut menyanyikannya.
Pada kesempatan lain , pengenalan sanggup dilanjutkan dengan menggabungkan hurufmati/ konsonan dengan huruf hidup/ vokal menjadi suku kata. Di tahap awal batasipenggabungan dua huruf saja dan pilihkan huruf-huruf yang relatif mudahdiucapkan batita. Bukankah huruf “b” jauh lebih gampang dilafalkan ketimbanghuruf “z” , misalnya. Kaprikornus , kenalkan anak pada pengulangan rangkaian bunyisederhana menyerupai “bi-bi” , “ba-ba” , “bo-bo” , “ta-ta” dan sejenisnya. Sah-sahsaja bila sesekali diselingi kata-kata utuh , menyerupai “papa” , “mama” , rumah” ,“tidur” , “makan” dan sebagainya. Pastikan semua huruf-huruf tadi tertulisbesar-besar sehingga gampang dikenali anak.
KENALKAN MELALUI BENDA
Supaya lebih mengena , ada baiknya kenalkan pribadi ke bendanya. Yang niscaya ,cermati dulu hal-hal apa yang paling disukai anak. Contohnya , selagi anak asyikmemainkan boneka , alihkan sebentar perhatiannya ke white board atau kertasbesar sambil menuliskan kata “boneka” dalam ukuran besar. Bisa juga “iniboneka ,” atau “boneka tidur” sambil kita tuliskan dan tunjukkan kata “tidur”.Dengan demikian anak akan mengenal pribadi huruf-huruf dan kata lewatbenda-benda yang dekat dengan kesehariannya.
MONTESSORI SCHOOL
Cara ini berangkat dari pengenalan terhadap suara setiap huruf lebih dulu.Misalnya , “a” dibaca “a” sambil peragakan bagaimana kita membuka mulutsedemikian rupa hingga mengeluarkan suara “a”. Lanjutkan pengenalan ini denganmemasukkan huruf yang dimaksud dalam sebuah kata , contohnya “a” untuk apel , “b”untuk becak , dan seterusnya. Kemudiakan pandai-pandailah mengkreasikannyamenjadi sebuah lagu yang riang gembira.
FINGER PAINTING
Cara lain , gunakan kertas amplas yang agak halus untuk menciptakan huruf. Lalumintalah anak untuk meraba huruf tersebut dengan jarinya pada penggalan yang agakkasar tadi. Setelah beberapa kali melaksanakan perabaan ini mintalah anak untukmenuliskan huruf tersebut di kertas berukuran besar. Cara yang sama sanggup jugadilakukan dengan finger painting memakai cat air. Kaprikornus huruf demi hurufakan ditulis di kertas memakai jari-jari mungilnya. Yang niscaya , cara initidak mengikat orangtua untuk memulai pengenalannya terhadap huruf. Mau hurufvokal lebih dulu atau sebaliknya konsonan terlebih dulu , boleh-boleh saja kok.
GAMES FOR LEARNING
Anak diperkenalkan huruf-huruf lewat permainan. Gampangnya , modifikasikanpermainan catur. Setiap kotak di papan catur dituliskan huruf-huruf. Mintalahanak melaksanakan apa yang kita perintahkan , contohnya , “Ayo Dek taruh kudanya dihuruf ‘m’.” Setelah cukup mengenal huruf-huruf dalam aksara , tuliskanmasing-masing huruf dalam ukuran besar-besar di selembar kertas. Kemudianmintalah si batita menempelkan kertas berisi huruf tadi pada benda yang ada dirumah. Contohnya , “Tempelkan huruf ‘p’ ini ke pintu.” Kegiatan ini niscaya amatmenyenangkan hingga anak tidak terasa sedang mencar ilmu perihal huruf.
METODE KINDERLAND
Metode ini mengharuskan anak mengenal alfabet lebih dulu sekaligus kata-katayang terdiri dari 3 huruf , menyerupai bad , cat , dog dan sebagainya. Sayangnya ,metode ini agak sulit diterapkan kala ingin memperkenalkan anak pada kata-katadalam bahasa Indonesia. Sebab jarang sekali sebuah kata dalam bahasa Indonesiayang terdiri dari 3 huruf. Belum lagi pelafalannya yang amat berbeda denganpelafalan dalam bahasa Indonesia. Setelah fasih di kata dengan 3 huruf , naikkantingkat kesulitan pada kata yang terdiri dari huruf lebih banyak hinggaakhirnya anak sanggup “membaca” kata demi kata.
METODE FLASH CARD
Selain sanggup membeli kartu-kartu yang sudah jadi , kita pun sanggup membuatnya daripotongan-potongan karton bertuliskan kata bermakna tertentu sementara dibaliknya terdapat gambar benda yang sesuai. Tunjukkan secara teratur setiaphari kata-kata tersebut. Tak perlu banyak-banyak , tapi cukup 1-3 flash cardsetiap hari. Hari demi hari tambahkan jumlah flash card yang diperlihatkan.
KARPET ALFABET
Kini banyak dijual ganjal lantai/karpet yang bertuliskan huruf-huruf alfabet.Pasanglah karpet berbentuk kepingan-kepingan tersebut di ruang bermain atau dikamar tidur anak. Menjelang tidur , ajaklah anak sejenak melaksanakan games. “Manahuruf ‘m’?” sambil minta anak untuk menunjukannya. Bisa juga meminta anakmemasangkan kembali kepingan-kepingan karpet tadi hingga membentuk sebuah katabermakna. Setelah selesai melaksanakan tugasnya , ajak anak untuk membacanya.Misalnya , “s e p e d a”.
BELAJAR MENGETIK
Menekan tuts-tuts huruf pada keyboard komputer mendatangkan kesenangantersendiri bagi anak usia dini. Apalagi ketika ia mengetik tuts tertentu akanmuncul huruf tertentu pula di layar monitor. Pilihkan font size yang cukupbesar. Setiap kali ada kesempatan bimbing batita untuk mengetik nama-nama ataukata-kata bermakna di komputer. Misalnya , namanya sendiri , nama ayah , ibu ,kakak , nenek ataupun sosok lain yang dekat dengannya. Atau kata-kata bermaknaseperti “motor” , “cangkir” , “mata” dan sebagainya. Ajaklah anak untukmelafalkan setiap kata begitu ia selesai menuliskannya. Pilihan jadwal yanghendak dipakai terserah orangtua , apakah Word atau Power point. Bisa jugadengan menciptakan variasi pengenalan tadi menjadi games yang niscaya menarik bagianak usia ini.
KATA DEMI KATA
Mengenalkan alfabet pada batita tidak harus huruf satu per satu atau pun diejaseperti “ba” , “bi” , “bu” , melainkan pribadi kata demi kata. Penerapannya bisadilakukan dengan menuliskan sebuah kata di atas karton berukuran sedang.Contohnya “tas”. Akan lebih baik jikalau sertakan pula gambar tas pada lembarkarton yang sama. Setiap hari , setidaknya 3x sehari , pagi , siang dan sore ,bacakan dan perlihatkan sekitar 5 kata. Bisa juga dengan memanfaatkan VCD laguanak-anak yang menampilkan lirik lagu. Sambil bernyanyi mengikuti lirik laguyang tampil di layar teve , tunjuk satu demi satu kata yang tengah dinyanyikan.Sesekali tanyakan pada si batita kata apa yang sedang kita tunjuk.
STORY TELLING
Setiap hari , khususnya menjelang tidur , bacakan cerita-cerita menarik untuk sibatita. Usahakan cerita-cerita tersebut berasal dari buku dongeng bergambar yangtulisannya besar-besar. Jangan lupa , sambil membacakan tunjuk pula kata yangada pada buku.
MELENGKAPI KATA
Seperti halnya menciptakan flash card , namun kata yang dimaksud sengaja ditulistidak lengkap. Contohnya , “mobil” cukup ditulis “mo….”. Nah , dikala menunjukkankartu tersebut mintalah si batita untuk meneruskan penggalan kata yang tidaktertulis di situ. Jangan lupa sambil mengatakan gambar yang sesuai dengan katayang tertulis sebagai kunci balasan bagi anak.
POSTER HURUF SEBAGAI HIASAN
Pasang poster alfaber di dinding kamar anak. Dengan demikian setiap kali masukkamarnya , perhatian anak sanggup pribadi tertuju pada huruf-huruf yang ada dilembar poster tersebut. Ada baiknya bila orangtua ikut mengingatkan anak padahuruf-huruf tersebut dengan menyanyikan lagu ABC setiap kali masuk kamar. Jikaia sudah familiar tingkatkan pengenalannya dengan mengganti poster hiasantersebut dengan poster serupa berisi kata-kata bermakna yang dilengkapi dengangambarnya.
0 Response to "Mengenalkan Aksara Pada Anak - Berguru Berdikari Di Rumah"