Kekuatan Mendengarkan Bacaan Al Qur’An Terhadap Kesehatan Jantung

Oleh: Faris Sabili (Mahasiswa STEI SEBI)

<sabilifaris@gmail.com>

Qur’an berdasarkan pendapat yang paling kuat ibarat yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih mempunyai arti ‘bacaan’, berasal dari kata qara`a. Kata Alqur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru` (dibaca). Dengan demikian definisi Alqur’an yaitu : “Kalam Allah swt. merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, dan ditulis di mushaf serta bagi yang membaca dan mendengarkannya yakni ibadah.”

Seni membaca Al qur’an atau tilawatil Qur’an merupakan teknik memperindah bacaan Al qur’an yang bertajwid (hukum-hukum bacaan) dengan irama oleh seorang qori’. Menurut Anwar (2008), Al-Murottal yaitu kumpulan rekaman bacaan ayat-ayat Alquran dalam pita bunyi dengan memperhatikan tajwid, menjaga keluarnya huruf-huruf, dan waqaf (tanda berhenti) sebagai upaya untuk menguatkan (tahqiq) kelestarian Al quran, serta membuatkan Al quran (Nirwana 2014). Al quran mempunyai aneka macam faedah, termasuk bagi kesehatan sesuai yang ada pada Qur’an Surah Al-Isra ayat 82, yaitu :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌوَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّخَسَارًا

Artinya : “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra': 82).

Di dunia ini mungkin ada beberapa atau sebagian dari kalangan ateis yang keberatan jikalau kita kemukakan bahwa bunyi bacaan Al qur’an mempunyai efek terhadap jantung dan mengakibatkan jantung menjadi stabil. Padahal didalam Al qur’an telah disebutkan:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati (jantung) mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati (Jantung) menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d: 28).

Didalam ayat tersebut disebutkannya orang-orang yang beriman, mengapa ada yang tidak percaya? Karena mereka belum beriman dan masih dalam kekufuran. Maka dari itu kita sebagai orang islam harus mengimani dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa membaca ataupun mendengarkan bunyi bacaan Alqur’an sanggup menimbulkan hati kita tenteram dan detak jantung kita menjadi stabil sehingga darah yang dipompa oleh jantung, mengalir ke seluruh badan dengan baik.

Di dalam tafsir Quraish Shihab disebutkan “Orang-orang yang selalu kembali kepada Allah dan menyambut kebenaran itu yakni orang-orang yang beriman. Mereka yakni orang-orang yang saat berzikir mengingat Allah dengan membaca Al-Qur'an dan sebagainya, hati mereka menjadi tenang. Hati memang tidak akan sanggup damai tanpa mengingat dan merenungkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah, dengan selalu mengharap keridaan-Nya.”

Lantunan bunyi sanggup menurunkan hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan rileks, mengalihkan rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh, sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, denyut nadi, dan kegiatan gelombang otak (Heru 2008).

Berbagai penelitian kedokteran yang meneliti ihwal hal-hal yang berhubungan  dengan jantung. Ada sebuah temuan gres oleh para dokter Finlandia yang melaksanakan uji coba terhadap 60 pasien penderita serangan jantung dengan terapi musik. Mereka menemukan dampak bunyi musik dalam penyembuhan jantung dan bahkan bisa meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Peneliti menyampaikan Teppo Sarkamo dari University of Helsinki mengatakan, “Musik bisa menjadi sangat penting bagi pasien jantung, tentu dengan bahan yang murah bahkan tanpa biaya”.

Beberpa peneliti bahkan mulai mempertimbangkan pentingnya bunyi dalam pengobatan psikologi ibarat neurologis dan duduk kasus pengucapan yang tidak bisa diobati oleh obat-obatan medis. Mereka menyampaikan beberapa frekuensi bunyi mempengaruhi area tertentu dari sel-sel otak, mengaktifkan sel dan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh.

Jantung merupakan organ badan yang sangat penting bagi manusia. Fungsi jantung yang utama yakni memompa darah ke seluruh tubuh. Selayaknya alat transportasi, darah bertugas membawa nutrisi jantung dan pembuluh darah membentuk sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Di setiap harinya jantung memompa delapan ribu liter darah dan degup jantung dalam satu hari melebihi 2 milyar kali, dipompa setiap hari.

Hal ini berarti bahwa gangguan jantung, gerakan cacat pada jantung, akan mengakibatkan ketidakseimbangan sirkulasi darah. Sehingga efeknya akan terjadi gangguan pada sistem distribusi makanan bagi tubuh. Akibatnya, seluruh badan akan mengalami gangguan keseimbangan. Jadi, keseimbangan jantung sama dengan kesehatan bagi seluruh tubuh. Dan rusaknya jantung akan merusak seluruh tubuh.

Seperti yang kita ketahui bahwa jikalau jantung insan baik, maka seluruh tubuhnya akan baik, makas eluruh tubuhnya akan baik. Jika jantung mengalami ketidakseimbangan, maka akan besar lengan berkuasa terhadap kondisi kesehatan seluruh tubuh.

Keajaiban jantung yang lainnya yakni bahwa jantung menghubungkan jaringan pembuluh darah yang jikalau disambung seluruhnya maka panjangnya bisa mencapai panjang sekitar 100 kilometer. Perhatikanlah bagaimana keagungan Allah Swt ini. Jantung kita tidak lebih dari kepalan tangan dan beratnya hanya sepertiga kilogram tapi ia memompa darah dan mendistribusikan makanan ke seluruh badan melalui jaringan pembuluh darah yang panjangnya 100 kilometer. Dan itu terus menerus selama insan hidup. Subhanallah.

Sejumlah peneliti dari Institute of Heart Math menegaskan bahwa neuron sel jantung  jumlahnya 40.000 efek yang lebih kuat terhadap otak. Dan jantung mempunyai kiprah penting dalam kognisi dan memori serta penyimpanan informasi. Jantung juga terpengaruh oleh frekuensi suara. Ir. Abduldaem Al-Kaheel dalam bukunya “Al Qur’an The Healing Book” bahwa ada sel-sel dalam jantung yang mempunyai tanggung jawab menyimpan isu ayat-ayat Al Qur’an.

Ada salah satu penghafal Al Qur’an yang meninggal dan tentu saja otaknya sudah tidak berfungsi lagi. Seluruh organ tubuhnya pun mati. Tapi anehnya, jantungnya tetap berdegup. Para dokter pun terheran-heran dengan insiden ini dan mereka bertanya pada keluarganya. Keluarganya mengatakan, bahwa saudara mereka itu terbiasa mendengar dan membaca Al Qur’anul Karim di setiap waktu. Subhanallah. Otaknya sudah berhenti tapi jantungnya masih tersisa kehidupannya.

Ahmad Al Qadhi, administrator utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, USA dalam Remolda dan Faradisi (2009) pada konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika mengungkapkan bahwa mendengarkan bacaan Alquran mempengaruhi arus listrik di otot, sirkulasi darah, detak jantung, dan kadar darah di kulit, sehingga mereksasi atau menurunkan ketegangan saraf dalam mendilatasi (melebarkan) pembuluh darah dan perfusi darah, serta menurunkan frekuensi detak jantung (Pratiwi, Hasneli, and Ernawati 2015).

Untuk itu, marilah kepada kita semua umat islam untuk senantiasa membaca dan mendengarkan Al Qur’an. Maka setiap kali kita membaca dan mendengarkan Al Qur’an jantung kita akan mencicipi pengaruhnya. Sebaiknya kita membaca Alquran di pagi hari dan malam hari sebelum tidur, untuk mengembalikan sistem badan kembali normal. Kita juga harus memperbaiki bacaan Alquran kita (baca dengan tartil, penuhi Hukum Tajwid), alasannya yakni imbas bunyi kita sendirilah yang paling dahsyat dalam penyembuhan dan pencegahan penyakit. Wallaahu A’lam bis Showab. (Faris Sabili).

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal kekuatan mendengarkan bacaan Al Qur’an terhadap kesehatan jantung. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Sumber :
• Al-Kaheel, Ir. Abduldaem. 2011. Al-Qur’an The Healing Book. Terjemahan oleh M. Lili Nur Aulia. Jakarta: Tarbawi Press.