A. Lafaz Ayat Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 78 dan Artinya.
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam ihwal kandungannya, marilah kita baca dengan baik dan benar QS. An-Nahl : 78 berikut ini.
walaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an waja'ala lakumu ssam'a wal-abshaara wal-af-idata la'allakum tasykuruun
"Dan Allah mengeluarkan kau dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kau pendengaran, penglihatan dan hati, biar kau bersyukur." (QS an-Nahl : 78)
B. Isi Kandungan Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 78.
Ayat 78 surah an-Nahl ini masih dekat kaitannya dengan Surat Al-Mu'minun Ayat 12 - 14 sebagaimana dijelaskan di atas. Pada ayat ini, Allah Swt. menegaskan bahwa dikala seorang anak insan dilahirkan ke dunia, ia tidak tahu apaapa. Dengan kekuasaan dan kasih sayang-Nya, Allah Swt. membekalinya dengan atribut aksesori yang nantinya sanggup berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atribut tersebut ialah berupa tiga unsur penting dalam proses pembelajaran bagi manusia, yakni: pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran.
Yang menarik untuk ditelaah, bahwa ternyata telinga ialah unsur penting yang pertama kali dipakai bagi orang yang berguru guna memahami segala sesuatu. Menurut sebuah teori inovasi modern, bayi yang masih dalam kandungan sanggup menangkap pesan yang disampaikan dari luar dan ia sangat peka. Maka ada jago yang menyarankan biar anak nantinya berkembang dengan kecerdasan tinggi dan kehalusan budi, hendaknya selama di dalam kandungan ia sering diperdengarkan musik klasik dan irama-irama yang lembut. Atau jikalau dalam konteks Islam, hendaknya bayi dalam kandungan sering diperdengarkan ayatayat suci al-Qur’an, kalimah-kalimah tayyibah. Karena diyakini bahwa sang bayi sanggup menangkap pesan menlalui telinga itu.
Dalam proses memahami dan mempelajari segala sesuatu, insan menangkapnya dengan pendengaran, diperkuat dengan penglihatan dan hasilnya disimpan dalam hati sebagai ilmu pengetahuan.
Akhirnya sesudah insan menyadari bahwa dahulu dikala lahir tidak satupun yang sanggup diketahui, kemudian atas kemurahan Allah Swt. yang telah memperlihatkan pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran, insan sanggup mengetahui segala sesuatu dalam hidupnya. Puncaknya, kesadaran tersebut sudah seharusnya mendorong rasa bersyukur yang teramat besar kepada yang telah berkuasa memperlihatkan itu semua.
Oleh alasannya itu, pada simpulan ayat, Allah Swt. menegaskan bahwa itu semua diberikan kepada insan biar insan mau bersyukur kepada-Nya. Rasa syukur itu kemudian harus diwujudkan dengan pengakuan, ketundukan, ketaatan, kepatuhan yang diekspresikan dalam bentuk keimanan dan direalisasikan dalam bentuk beribadah kepada-Nya. Dia-lah Allah Swt. Zat yang Maha Pencipta, zat Yang Maha Pemurah, zat yang Maha Kuasa, zat yang Maha Besar dan zat yang berhak disembah oleh sekalian makhluk.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal isi kandungan Al-Qur'an surat An-Nahl Ayat 78 ihwal insan dan tugasnya sebagai hamba Allah Swt. dan khalifah di bumi. Sumber buku Al-Qur'an Hadits Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Sebelum kita memahami secara lebih mendalam ihwal kandungannya, marilah kita baca dengan baik dan benar QS. An-Nahl : 78 berikut ini.
وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
walaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an waja'ala lakumu ssam'a wal-abshaara wal-af-idata la'allakum tasykuruun
"Dan Allah mengeluarkan kau dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kau pendengaran, penglihatan dan hati, biar kau bersyukur." (QS an-Nahl : 78)
B. Isi Kandungan Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 78.
Ayat 78 surah an-Nahl ini masih dekat kaitannya dengan Surat Al-Mu'minun Ayat 12 - 14 sebagaimana dijelaskan di atas. Pada ayat ini, Allah Swt. menegaskan bahwa dikala seorang anak insan dilahirkan ke dunia, ia tidak tahu apaapa. Dengan kekuasaan dan kasih sayang-Nya, Allah Swt. membekalinya dengan atribut aksesori yang nantinya sanggup berfungsi untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Atribut-atribut tersebut ialah berupa tiga unsur penting dalam proses pembelajaran bagi manusia, yakni: pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran.
Yang menarik untuk ditelaah, bahwa ternyata telinga ialah unsur penting yang pertama kali dipakai bagi orang yang berguru guna memahami segala sesuatu. Menurut sebuah teori inovasi modern, bayi yang masih dalam kandungan sanggup menangkap pesan yang disampaikan dari luar dan ia sangat peka. Maka ada jago yang menyarankan biar anak nantinya berkembang dengan kecerdasan tinggi dan kehalusan budi, hendaknya selama di dalam kandungan ia sering diperdengarkan musik klasik dan irama-irama yang lembut. Atau jikalau dalam konteks Islam, hendaknya bayi dalam kandungan sering diperdengarkan ayatayat suci al-Qur’an, kalimah-kalimah tayyibah. Karena diyakini bahwa sang bayi sanggup menangkap pesan menlalui telinga itu.
Dalam proses memahami dan mempelajari segala sesuatu, insan menangkapnya dengan pendengaran, diperkuat dengan penglihatan dan hasilnya disimpan dalam hati sebagai ilmu pengetahuan.
Akhirnya sesudah insan menyadari bahwa dahulu dikala lahir tidak satupun yang sanggup diketahui, kemudian atas kemurahan Allah Swt. yang telah memperlihatkan pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran, insan sanggup mengetahui segala sesuatu dalam hidupnya. Puncaknya, kesadaran tersebut sudah seharusnya mendorong rasa bersyukur yang teramat besar kepada yang telah berkuasa memperlihatkan itu semua.
Baca Juga :
Isi Kandungan Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 12 - 14Oleh alasannya itu, pada simpulan ayat, Allah Swt. menegaskan bahwa itu semua diberikan kepada insan biar insan mau bersyukur kepada-Nya. Rasa syukur itu kemudian harus diwujudkan dengan pengakuan, ketundukan, ketaatan, kepatuhan yang diekspresikan dalam bentuk keimanan dan direalisasikan dalam bentuk beribadah kepada-Nya. Dia-lah Allah Swt. Zat yang Maha Pencipta, zat Yang Maha Pemurah, zat yang Maha Kuasa, zat yang Maha Besar dan zat yang berhak disembah oleh sekalian makhluk.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal isi kandungan Al-Qur'an surat An-Nahl Ayat 78 ihwal insan dan tugasnya sebagai hamba Allah Swt. dan khalifah di bumi. Sumber buku Al-Qur'an Hadits Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
0 Response to "Kandungan Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 78"