Latest News

Soal Persiapan Un 2019 Mapel Sastra Indonesia Sma/Ma Jadwal Bahasa Disertai Kunci Jawaban


SOAL UJIAN NASIONAL SMA/MA PROGRAM BAHASA
MATA PELAJARAN: SASTRA INDONESIA
Cermatilah puisi berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Persetujuan dengan Bung Karno

Chairil Anwar

Ayo! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji 
Aku sudah cukup usang dengan bicaramu
Di panggang di atas apimu, digarami lautmu
……
Bung Karno! Kau dan saya satu zat satu urat 
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh 

1.        Puisi di atas termasuk karya sastra periode…

A.      1920-an

B.       1930-an

C.       1945

D.      1966

E.       1970-an 

2.        Isi puisi tersebut ialah ... .

A.      keberanian untuk mengambil keputusan

B.       persamaan keinginan, pendapat, dan tujuan

C.       kesamaan langkah dalam mencapai cita-cita

D.      kesepakatan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

E.       tantangan dan kendala mempertahankan kemerdekaan 

3.        Cermatilah kutipan dongeng sastra usang berikut!

Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu.

Maka suaminya itupun terketukkan antingnya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka kini telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak  seraya berkata kepada isterinya, ”Ayo, hay Adinda Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini tiadakah Tuan tahu akan hal kita yang sudah kemudian itu jangankan hendak meminta barang suatu. Hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis.

Maka kata suaminya, ”Diamlah Tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan Tuan buah mempelam itu, jikalau sanggup oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada Tuan”. Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah hingga di kedai orang berjual buah mempelam. Maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya  takut  ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, ”Hai miskin. Apa kehendakmu?”

Maka sahut Si Miskin, ”Jikalau ada belas dan kasihan serat Rahim Tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam Tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya maka ada yang memberi buah mempelam ada yang memperlihatkan nasi ada yang memperlihatkan kain baju ada yang memperlihatkan buah-buahan. Maka si Miskin itu pun heranlah akan dirinya oleh alasannya diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hamper pun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka iapun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, ”Inilah Tuan, buah mempelam dan segala buah-buahan dan makan-makanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam  taman raja itu.  Biarlah saya mati sekali.

(Hikayat Si Miskin)

Isi dongeng hikayat tersebut ialah ... .

A.      Si Miskin dan istrinya sudah usang ingin segera mempunyai anak.

B.       Istri meminta buah mempelam di taman raja sama dengan ingin membunuh suaminya.

C.       Keheranan si Miskin akan kebaikan hati para penjual di pasar kepadanya.

D.      Istri si Miskin yang sedang hamil ingin makan buah mempelam yang di taman raja.

E.       Upaya seorang suami untuk sanggup memenuhi keinginan istrinya yang sedang hamil. 

4.        Cermatilah kutipan teks drama berikut ini!

Adegan Sarjono dan Maria dengan menggendong bakul dan mengenakan topi caping.

Maria     :  "Sar... Sarjono!"

Sarjono  :  "Ada apa?"

Maria     :  "Aku melihat sepintas,bayangan orang di sanal"

Sarjono  :  "Tenang saja!"

Maria     :  "Tenang . . . tenang! Tenang bagaimana? Kalau musuh?"

Sarjono :  "Musuh? Maria, kita ini jualan buah dan tidak punya musuh. Kita harus yakin, yang berani bergerak di malam hari hanya TNI. Ayo jalan!"

Maria     :  "Tapi, bulu kudukku berdiri."

Sarjono  :  "Maka jangan di sini, ayo terus jalan!"

Keduanya berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang. Topi caping di tangan kiri. Tangan kanan di balik seakan memegang seniata. 

Isi penggalan teks drama tersebut ialah ..,

A.      Ketakutan Maria melihat bayangannya.

B.       Keberanian Maria berjalan di malam hari.

C.       Maria berjualan buah-buahan.

D.      Keberanian Sarjono menyamar.

E.       Penyamaran Maria dan Sarjono dalam perjuangan 

5.        Watak tokoh "Sarjono" dalam obrolan tersebut ialah ..,.

A.      mudah tersinggung

B.       bijaksana

C.       penghianat

D.      pemaaf

E.       pemberani 

6.        Cermati kutipan cerpen berikut!

Itulah yang dikhawatirkan Jalil. Jika di pantai ini dibangun hotel-hotel dan cafe kemudian dipenuhi turis, maka perlahan-lahan penduduk orisinil pantai ini akan terusir dari kampung halamannya sendiri. Mereka tak akan bebas lagi berjalan-jalan mengitari pantai alasannya harus membayar karcis masuk. Nelayan-nelayan tak akan bebas melabuhkan perahu- perahunya di pantai ini alasannya pantai ini sudah menjadi tempat wisata. Perahu-perahu nelayan mungkin akan dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang. Bahkan, bila semakin banyak pula lahan-lahan warga yang digusur demi menyebarkan kemudahan pantai. Pengusaha akan menerima banyak untung, orang-orang kampung akan buntung.

Jalil beranjak meninggalkan pantai itu ketika sengatan matahari semakin mengganas. Jalil memang hanya seorang nelayan, tetapi ia bukanlah nelayan bodoh yang tidak pernah mengenyam pendidikan.

(Lelaki Penjaga Laut, Badrul Munir Chair)

Nilai sosial yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut ialah ... .

A.      Pengembangan area nelayan menjadi tempat wisata.

B.       Penggusuran lahan pantai untuk menciptakan kemudahan pantai.

C.       Terampasnya kebabasan dan keakraban masyarakat pantai

D.      Kekhawatiran akan sirnanya kekerabatan dengan alam.

E.       Hubungan pengembang pantai dan warga pantai. 

Penggalan cerpen berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 7 dan 8. 
Bacalah dengan cermat!
Lama saya merasa  kehilangan, lantaran setiap saya tidur, saya selalu minta didongengi. Mungkin inilah awal mula mengapa saya begitu praktis memindahkan dongeng-dongeng itu ke atas kertas, dan kemudian ada penerbit yang tahu cara mencari uang dengan sejumlah dongeng. Aku bersyukur kepada Allah, alasannya dengan simpulan hidup nenek, saya bisa berpikir sendiri, dan setelah saya meningkat remaja dan dewasa, saya bisa meringankan beban orangtua dengan hasil buku-buku dongeng yang dipesan dalam jumlah ratusan ribu eksemplar untuk proyek inpres.
"Dari titik inilah saya mengenal hidup." Dongeng-dongeng itulah yang balasannya menciptakan saya bisa lulus sekolah tinggi tinggi. Meskipun ibu masih juga mengirimkan uang untuk kontrakan kamar dan biaya makanku sehari-hari, akan tetapi, uang itu dengan caraku sendiri kumasukkan ke dalam bank, dan ketika saya akan diwisuda, kukirim tiket untuk kedua orangtuaku menghadiri suatu kejadian bersejarah dalam hidupku itu.
Intu Lingau: Korrie Lavun R

7.        Nilai budaya pada penggalan tersebut yang masih dijumpai pada kehidupan kini ialah ...

A.      Merantau ke luar kota untuk berdagang dan belajar.

B.       Upacara Wisuda dihadiri oleh kedua orang tua.

C.       Menjual dongeng dongeng kepada penerbit.

D.      Meringankan beban orang renta dengan jual buku.

E.       Mendongengi anak sebelum tidur malam. 

8.        Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam penggalan tersebut ialah .,..

A.      orang pertama pelaku utama

B.       orang pertama pelaku sampingan

C.       orang ketiga terbatas

D.      orang ketiga terarah

E.       orang ketiga serba tahu

Cermatilah kutipan dongeng sastra usang berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
”Hai, kenapa kalian berhenti! Tunjukkanlah kepada kami bahwa mata air itu milik kalian! Atau jangan-jangan kalian sudah menyerah!” seru Mbu`i Bungale.
”Diam kau, hai wanita cerewet! Jangan hanya pandai bicara!” sergah pemimpin pelancong itu balik menantang Mbu`i Bungale. ”Jika kau pemilik mata air ini, buktikan  pula kepada kami!”
”Baiklah, Tuan-Tuan! Ketahuilah bahwa Tuhan Mahatahu mana hambanya yang benar, permintaannya akan dikabulkan!”  ujar jawab Mbu`i Bungale dengan penuh keyakinan.
Usai berkata begitu, Mbu`i Bungale segera duduk bersila di samping suaminya seraya bersedekap. Mulutnya pun komat-kamit membaca doa. ”Woyi, air kehidupan, mata air sakti, mata air yang mempunyai berkah. Melebar dan meluaslah wahai mata air para bidadari.... membesarlah....!!!” demikian doa Mbu`i Bungale.
Usai berdoa, Mbu`i Bungale segera mengajak suaminya dan memerintahkan keempat pelancong tersebut untuk naik ke atas pohon yang paling tinggi lantaran sebentar lagi daerah itu akan tenggelam. Doa Mbu`i Bungale pun dikabulkan. Beberapa ketika kemudian, perut  bumi tiba-tiba bergemuruh, tanah bergetar dan menggelegar. Perlahan-lahan mata air Tupalo melebar dan meluas, kemudian menyemburkan air yang sangat deras. Dalam waktu sekejap, tempat itu tergenang air. Keempat pelancong tersebut takjub melihat keajaiban itu dari atas pohon kapuk.

9.        Isi dongeng tersebut ialah ... .

A.      Niat baik akan membuahkan kebaikan. Demikian pula sebaliknya, keserakahan sanggup membahayakan diri sendiri.

B.       Lebih baik kita mengalah daripada mempertahankan hal-hal yang sanggup membahayakan diri kita.

C.       Lakukan sebisa yang kita lakukan demi mempertahankan  harga diri yang disepelekan orang lain.

D.      Berbuat oke kepada orang lain lantaran Tuhan akan memelihara dan mengabulkan doa orang yang baik.

E.       Bumi pun akan murka bila orang-orang yang mendiami bumi ini berbuat serakah dan mengakui yang bukan miliknya.

10.    Keterkaitan isi dongeng tersebut dengan kehidupan kini ialah ... .

A.      Dengan bangga mengakui kesalahan yang telah diperbuat.

B.       Melakukan ritual berdoa sebelum melaksanakan suatu pekerjaan.

C.       Berusaha menyelamatkan diri ketika petaka melanda.

D.      Suami dan istri saling mendukung dalam menghadapi masalah.

E.       Masih saja ada orang yang mengakui barang milik orang lain. 

11.    Cermatilah kutipan hikayat berikut!

Alkisah ada seorang raja di negeri Bahi berjulukan Gementar Syah. Maka, pada suatu hari baginda itu pergi berburu. Maka ia pun bertemu dengan seekor kijang beranak muda. Apabila kijang itu melihat orang banyak datang, maka ia pun larilah meninggalkan anaknya. Maka baginda pun terlalu kasihan melihat anak kijang itu. Maka, pada, hati Raja, "Jikalau tidak ibunya menyusui dia, tidaklah hidup anak kijang ini. Sayang pula saya akan dial Hendak kubawa pulang akan permainan anakku." Seraya baginda bertindak. "Hai Perdana Mentriku cari akan ibu kiang itu.
Pembuktian tokoh "Raja" seorang penyayang hewan terdapat pada ...

A.      Seorang raja yang suka berburu bertemu dengan seekor kijang muda.

B.       Seekor kijang kaget melihat orang banyak tiba dan kaburlah dia.

C.       Raja berhasil menembak seekor kijang muda.

D.      "Hai Perdana Menteriku cari akan ibu kijang itu."

E.       Raja pun kasihan akan anak kijang Ialu menyuruh untuk mencari induknya. 

12.    Cermati kedua kutipan berikut!

Teks 1: Kutipan Cerita

Karena  penasaran,  suatu  hari  aku  pernah  mendengar  dari  bibi,  kalau  ibu   harus berjuang 5 tahun lamanya menunggu kelahiranku hingga merasa kakakku sudah cukup besar dan siap merawatku. Kakak mempunyai kondisi yang sangat baik ketika masih kecil tapi tiba-tiba ketika berusia 5 tahun, ia mengalami demam panas yang tinggi hingga menciptakan dirinya pingsan, ketika dilarikan ke rumah sakit otaknya mengerut dan balasannya ia jadi mirip ini hingga tak bisa disembuhkan lagi, ia juga mengalami duduk kasus kesehatan lantaran tubuhnya praktis terjangkit virus sehingga tak boleh terlalu Lelah.
(My Idiot Brother, Agnes Davonar)

Teks 2: Kutipan Hikayat

Syahdan maka siti Sarah pun genaplah bulannya itu, maka ini pun sakit perutlah  akan hendak beranak itu. Maka segala bini orang besar-besar dan bini orang kaya-kaya pun masuklah mengadap Raja wanita akan beranak itu. Maka pada ketika yang baik dan pada ketika yang tepat maka Raja wanita pun beranaklah seorang anak laki- laki terlalu amat baik rupanya itu berdasarkan ayahanda Baginda itu. Maka disambut oleh segala bini orang besar-besar itu kemudian dimandikan oleh bini segala raja-raja pada pasuh emas. Setelah sudah dimandikan oleh bini segala raja-raja itu, maka lalulah dipakaikan kain yang keemasan. Setelah sudah itu maka diberikan nama oleh Baginda bunda akan anakanda itu Raja Siwalkhar itu. Setelah itu maka dipungutkan ayahanda dan imbas oleh bunda Baginda maka lalulah dipeliharakan dengan tampaknya itu dan betapa adatnya orang segala raja-raja yang beranak.
(Hikayat Bayan Budiman)

Persamaan tema dari kedua teks tersebut ialah ... .

A.      peran orang renta dalam mengasuh anak

B.       menjaga dan merawat anak

C.       menanti kehadiran sang buah hati

D.      kasih sayang orang renta kepada anak

E.       kehadiran anak dalam keluarga 

13.    Cermati pernyataan berikut!

Perkataan yang tidak sopan akan mengakibatkan orang lain menjadi marah.  

Bait gurindam yang isinya sesuai dengan pernyataan tersebut adalah…

A.      Cahari olehmu akan awan

Pilih segala orang yang setiawan

B.       Kurang pikir kurang siasat                           

Tentu dirimu akan tersesat

C.       Apabila terpelihara pengecap

Niscaya sanggup daripadanya faedah

D.      Jika hendak mengenal orang mulia

Lihatlah kepada kelakuan dia

E.       Apabila perkataan yang amat kasar

Lekaslah orang sekalian gusar 

14.    Cermati kutipan gurindam berikut!

Apabila terpelihara mata.

sedikitlah cita-cita. 

Maksud isi bait gurindam ialah ....

A.      orang yang memakai mata secara sembarangan akan sanggup mengakibatkan penyakit yang sangat berbahaya terhadap dirinya dan orang lain

B.       mata, kuping, lidah, tangan, perut, dan kaki, kalau tidak difungsikan dengan benar akan menjadi sumber  bencana atau malapetaka

C.       dengan mata, kita sanggup melihat banyak sekali hal dan apabila tidak dijaga akan timbul keinginan-keinginan yang tidak perlu atau yang buruk

D.      memuji seseorang haruslah sesuai dengan apa yang tampak atau yang terlihat semata-mata oleh mata kita  sendiri atau disaksikan sendiri

E.       seseorang harus menghindari kebohongan lantaran dari matanya sendiri akan sanggup dilihat sikap buruk  yang telah diperbuatnya 

15.    Cermati kutipan dongeng berikut!

”Kakakmu ... Dia sudah pergi ... beristirahatlah dengan tenang.” Jawab ayah menciptakan air mataku tiba-tiba eksklusif menetes.

Ada rasa kaget dan tak percaya mendengar jawaban ayah.

”Gak mungkin! Kenapa bisa begitu? Tadi Kakak masih baik-baik saja?”  jeritku histeris.

Dari perkataan Ayah , saya jadi tahu mengapa kakakku tergeletak begitu kaku di tempat tidurnya tadi dan mengakibatkan ia terjatuh. Semua lantaran ia terlalu memaksakan dirinya untukku. Aku menangis terisak dan gres menyadari betapa saya tak menyangka kakakku mau melaksanakan semua untukku.

(My Idiot Brother, Agnes Davonar)


Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan sesuai kutipan tersebut ialah ... .

A.      Kisah pengorbanan abang kepada adikny aini ialah dongeng biasa bukan? Bukankah memang harus mirip itu?

B.       Setiap kehilangan akan mengakibatkan luka mendalam dan penulis telah menggoreskan luka itu juga untuk pembacanya.

C.       Banyak cara untuk mengungkapkan kasih sayang dan Agnes telah memperlihatkan sebuah pilihan untuk Anda.

D.      Kesabaran dan kasih sayang dalam menghadapi sebuah perbedaan akan menjadi indah pada waktunya.

E.       Kisah pengorbanan abang kepada adiknya pada buku ini telah menjadi ide akan arti dari sebuah pengorbanan. 

16.    Cermatilah kutipan resensi berikut!

Bab pertama novel Sang Pemimpi karya  Andrea Hirata menceritakan bahwa dirinya yang dipanggil Ikal dan kedua temannya, Arai dan Jimbron ialah tiga remaja yang begitu nakalnya sehingga mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini.  Namun,  pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah yang mirip berdiri sendiri, sehingga seperti Andrea hanya menciptakan cerpen-cerpen dalam satu buku. Tapi sebetulnya pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, mempunyai hubungan yang sangat erat. Seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan. Novel yang disajikan dengan bahasa yang manis ini bisa menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut mencicipi kebahagiaan, semangat keputusasaan ,dan kesedihan. 

Kalimat resensi yang mengungkapkan kelemahan buku sesuai dengan ilustrasi tersebut ialah ... .
A.      Bahasa yang digunakan Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi kurang menarik.

B.       Andrea Hirata dalam novelnya Sang Pemimpin kisah-kisahnya kurang berhubungan.

C.       Kisah tiap-tiap potongan dalam novel Sang Pemimpi diungkapkan seperti berdiri sendiri.

D.      Cerita yang diungkapkan Andrea Hirata dalam Sang Pemimpin tidak terjalin dengan baik.

E.       Amanat yang disampaikan melalui tokoh Ikal tidak memperlihatkan pola yang baik.


17.    Cermati kata-kata berikut!

kabut – bayangan – lelah – ke pinggiran


Bait puisi yang sesuai dari susunan deret kata tersebut sebagai kata kunci ialah ... .

A.       bersenandung mengiringi malam berkabut bersama hari-hari dan bayangan

hingga ke pinggiran waktu lelah, lelah, dan lelah

B.       sampai jalan berkabut itu

kami masih mencoba ngejar bayangan masa depan tapi lelah

kami ke pinggiran jalan nasib

C.       dalam bayangan kelam kelelahan  mendera ke pinggiran kota

kabut melayang di langit biru

D.       kabut di langit kelabu lelah dalam rasa dan raga

bayangan berbaris menjelajah hingga ke perut bumi ke pinggiran rasa

E.        saat senja mulai berkabut

bayang-bayang mengikuti jalan saat-saat kelelahan singgah di hati ke pinggiran waktu


18.    Cermati kutipan drama berikut!

(Dia membisu.  Lama berdiam diri. – Seorang Abdi Dalam wanita muncul)

Kertanagara                       :    ”Apa yang membawa kau kemari?”

Abdi Dalam Perempuan    :    ”Rakrian Apatih, Paduka, mohon diizinkan menghadap.”

Kertanagara                       :    Atas nama kami, persilakan dia tiba kemari. (. . .)

Kertanagara                       :    Yang Mulia, Anda mendengarnya, kini kerajaan minta perhatian kami. (Baskara pergi Raganata masuk)

Kertanagara                       :    Rakian Apatih?

Raganata                            :    Paduka!

Kertanagara                       :    Katakanlah kepada saya, bagaimana penerimaan kaum aristokrat terhadap undang-undang kami yang baru?

Raganata                            :    Tersinggung, Paduka Raja. Sangat merasa tidak puas. Kebanyakan merasa tidak senang. Banyak yang meninggalkan Singasari, susul menyusul. Dengan banyak sekali alasan. ...

(Burung Garuda Terbang Sendiri, Sanoesi Pane)


Petunjuk laris yang tepat  untuk melengkapi teks drama tersebut ialah … .

A.       (Abdi Dalam Perempuan menggeleng)

B.       (Abdi Dalam Perempuan menunduk)

C.       (Abdi Dalam Perempuan bungkam)

D.       (Abdi Dalam Perempuan diam)

E.        (Abdi Dalam Perempuan pergi)


19.    Cermati teks drama berikut!

Sore hari, di rumah Aryo Sekti, Panembahan Reso duduk berembuk dengan Aryo Sekti.


Reso    :    Anda tadi, di rumah saya, berkata bahwa hanya saya yang bias menyelamatkan kerajaan dari tragedi perpecah; Benarkah itu?

Sekti    :    Tentu saja. Apakah Anda berpura-pura tidak menyadari kenyataan itu? Bukan kerendahan hati!

Reso    :    . . .

Sekti    :    Ya, begitulah kenyataannya. Orang boleh suka atau tidak suka kepada Anda, tetapi toh harus mengakui kenyataan bahwa Anda sangat diperlukan oleh Negara untuk mengatasi perpecahan.

Reso    :    Jadi, Anda menganggap saya diperlukan oleh negara! Tetapi, mengenai suka atau tidak suka terhadap diriku itu bagaimana? Anda termasuk yang suka atau tidak suka?

(40 Pertemuan dari Hari Ke Hari, W.S. Rendra)


Kalimat yang tepat untuk melengkapi obrolan drama tersebut ialah ... .

A.       Bukannya tidak menyadari, tetapi kurang meyakini.

B.       Takaran Anda memang bukan dosis insan biasa.

C.       Itulah sebabnya Anda mengingkari pemberontakan Panji Tumbal.

D.       Nasib baik atau buruk, kita harus berani menanggung atau mensyukuri.

E.        Istriku, lantaran ketakutan, menentang cita-citaku untuk menjadi Raja.


20.    Cermati kutipan dongeng berikut!

Muhammad Arief anak yang paling buruk tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan sepermainan di Koto dulu. ... mirip kaleng terinjak kerbau berdasarkan olok-olokan belum dewasa sebayanya di kala itu.

Bila kini ini kebanggaan dan pujaan tadi dikatakan eksklusif kepadanya, Arief selalu menjawab, ”Aku beruntung saja.”

”Beruntung bagaimana maksudmu?” tanya Imran suatu kali. Imran ialah seorang temannya semenjak mereka kanak-kanak dulu, yang dianggapnya sobat baiknya, sesuatu yang tidak banyak dimiliki Arief. Imran tidak termasuk dalam kelompok yang mencemooh atau mengejeknya.
”Aku beruntung punya orang renta yang saya miliki.”
”Orang tuamu punya sepuluh anak,” kata Imran sambil mengernyitkan dahinya. ”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap belum dewasa mereka.  Suka marah.”

”Ya, itu maksudku. Karena itulah saya bisa berbuat semauku semenjak kecil. Kamu kan tahu, kadang kala saya tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

 Ubahan dongeng tersebut menjadi teks drama adalah  ... .

A.       Arief   :    ”Aku beruntung saja.”

Imran  :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”

Arief   :    ”Aku beruntung punya orang renta yang saya miliki.”

Imran  :    ”Orang tuamu punya sepuluh anak. Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap belum dewasa mereka.  Suka marah.”

Arief   :  ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah saya bisa berbuat semauku semenjak kecil.  Kamu kan tahu, kadang kala saya tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

B.       (Muhammad Arief anak yang paling buruk tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan sepermainan di Koto dulu. ... mirip kaleng terinjak kerbau berdasarkan olok-olokan belum dewasa sebayanya di kala itu. Bila kini kebanggaan dan pujaan dikatakan eksklusif kepadanya ...)

Arief   :    ”Aku beruntung saja.”

Imran  :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”

Arief   :    ”Aku beruntung punya orang renta yang saya miliki.”

Imran  :    ”Orang tuamu punya sepuluh anak,” (Sambil mengernyitkan dahi) ”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan  setiap  anak-anak  mereka. Suka marah.”

Arief   :    ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah saya bisa berbuat semauku semenjak kecil. Kamu kan tahu, kadang- kadang saya tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

C.       Arief   :   ”Aku beruntung saja.” (Jawab Arief selalu bila kini kebanggaan dan pujaan   dikatakan eksklusif kepadanya)

Imran :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”

Arief   :    ”Aku beruntung punya orang renta yang saya miliki.”

Imran :    (Sambil mengernyitkan dahi) ”Orang tuamu punya sepuluh anak, kau dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap anak-anak  mereka. Kamu juga suka marah-marah.”

Arief   :  ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah saya bisa berbuat semauku semenjak kecil.  Kamu kan tahu, kadang- kadang saya tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

D.       Arief   :    ”Aku beruntung saja.” (Jawaban Arief selalu bila kini kebanggaan dan pujaan dikatakan eksklusif kepadanya)

Imran :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”

Arief   :    ”Aku beruntung punya orang renta yang saya miliki.”

Imran :    ”Orang tuamu punya sepuluh anak,” (Sambil mengernyitkan dahi)

”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap belum dewasa mereka.  Suka marah.”

Arief   :    ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah saya bisa berbuat semauku semenjak kecil.  Kamu kan tahu, kadang- kadang saya tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

E.        (Muhammad Arief anak yang paling buruk tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan sepermainan di Koto dulu.  ... mirip kaleng terinjak kerbau berdasarkan olok-olokan belum dewasa sebayanya di kala itu.)

Arief   :    ”Aku beruntung saja.”

Imran  :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”

Arief   :    ”Aku beruntung punya orang renta yang saya miliki.” Imran   :  ”Orang tuamu punya sepuluh anak.”

”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap belum dewasa mereka.”

”Suka marah.”

Arief   :    ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah saya bisa berbuat semauku semenjak kecil.  Kamu kan tahu, kadang- kadang saya tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.” 

21.    Bacalah kutipan drama Ayahku pulang karya Usmar Ismail berikut ini.

Gunarto    :    “Ibu masih berfikir lagi…”

I b u         :    “Malam Hari Raya Narto. Dengarlah bunyi bedug itu bersahut Sahutan.” “Pada malam hari raya mirip inilah Ayahmu pergi dengan tidak meninggalkan sepatah katapun.”

Gunarto    :    “Ayah…”

I b u         :    “Keesokan harinya Hari Raya, selesai shollat ku ampun dosanya…”

Gunarto    :    “Kenapa masih Ibu ingat lagi masa lampau itu? Mengingat orang yang sudah tidak ingat lagi kepada kita?”

I b u         :    (Memandang Gunarto) “Aku merasa bahwa ia masih ingat kepada kita.”

Gunarto    :    (Bergerak Ke Meja Makan) “Mintarsih kemana, Bu?”

I b u         :    “Mintarsih keluar tadi mengantarkan jahitan, Narto.”

Gunarto    :    (Heran) “Mintarsih masih juga mengambil upah jahitan, Bu?” “Bukankah seharusnya ia tidak usah lagi membanting tulang sekarang?”

I b u         :    “Biarlah Narto. Karena kalau ia sudah kawin nanti, kepandaiannya itu tidak sia-sia nanti.”

Gunarto    :    (Bergerak Mendekati Ibu, Lalu Bicara Dengan Lembut) “Sebenarnya Ibu mau menyampaikan kalau penghasilanku tidak cukup untuk membiayai makan kita sekeluarga kan, Bu?” (Diam Sejenak. Pause) “Bagaimana dengan lamaran itu, Bu?”

I b u         :    “Mintarsih nampaknya belum mau bersuami, Narto.. Tapi dari pihak orang renta anak lelaki itu terus mendesak Ibu saja..”

Gunarto    :    “Apa salahnya, Bu? Mereka uangnya banyak!”

I b u         :    “Ah… uang, Narto?” 

Kalimat resensi untuk menggambarkan kutipan obrolan di atas yang tepat adalah…

A.      Cerita drama Ayahku Pulang diawali dengan kerinduan seorang ibu berjulukan Tina yang rindu  akan suaminya yang telah usang pergi di hari lebaran mirip hari lebaran kini ini tanpa meninggalkan sepatah kata pun. Namun kondisi ibu untuk mengingat suaminya menerima tantangan keras dari anak laki-lakinya Gunarto yang mencicipi semenjak kecil menderita lantaran ditinggalkannya.

B.       Perdebatan semakin seru  mengawali dongeng dalam drama Ayahku Pulang ini. Perdebatan itu antara Ibu dan Gunarto perihal adiknya yang masih mencari pelengkap penghasilan dengan mendapatkan jahitan.

C.       Tema yang ingin diungkapkan dalam drama Ayahku Pulang ialah tema sosial sepeti realita yang ada dalam masyarakat yang tergiur oleh keindahan hidup yang disuguhkan dengan harta yang melimpah. Drama ini memberi pelajaran bahwa dengan harta yang banyak tidak mesti senang terus.

D.      Drama Ayahku Pulang ini memperlihatkan pesan kepada kita yang ingin mengenal makna hidup sanggup mengambil pelajaran bahwa hidup tak selamanya mujur. Seperti roda berputar kadang jaya kadang terpuruk.

E.       Drama Ayahku Pulang ini menonjolkan perwatakan ibu dengan ketabahannya dalam menhadapi cobaan dalam rumah tangga, mencoba untuk mendapatkan kenyatataan hidup yang sekian usang ditinggalkan suaminya untuk membesarkan anak-anaknya. 

22.     Bacalah resensi berikut !

Buku ini merupakan kumpulan 67 kisah pendek yang mengungkap refleksi kehidupan sosial politik Indonesia, perihal penyadaran makna nilai-nilai keutamaan budi, kearifan, dan kebajikan dalam bundar kekuasaan yang banyak menyimpan konflik. Secara keseluruhan buku ini banyak dinikmati pembaca lantaran banyak mengangkat hal-hal yang berkenaan dengan sosok masyarakat kecil yang sanggup dilihat nyata dalam kehidupan yang sesungguhnya. Dengan demikian kisah yang diungkapkan terasa hadir di tengah-tengah pembaca, hidup dan sanggup dirasakan.

Pernyataan yang merujuk pada keunggulan buku dalam kutipan resensi tersebut adalah….

A.   Peristiwa dalam ceriata merupakan refleksi kehidupan sosial politik Indonesia

B.   Cerita ini mengungkapkan penyadaran makna nilai-nilai kehidupan.

C.   Penyajian dongeng serasa hidup dan sanggup dirasakan sebagai kehidupan nyata

D.   Pengarang mengungkapkan kunci-kunci analisis dalam filsafat dan ilmiah

E.   Buku tersebut mengungkapkan kiprah metodologi yang digunakan dalam potongan buku

23.    Cermati kutipan puisi berikut!

.                            Jatuh Cinta

                   Juwita……….

                   Hari-hariku kulalui dengan anganku

                   Bunga cintaku tumbuh sendiri

                   ……………………………………………………

                   Kau tak pernah tau

                   Biarlah kependam selalu



Larik yang rumpang pada penggalan puisi diatas sanggup diisi dengan kalimat yang bermajas hiperbola……

A.   Detak jantungku terus berdegup

B.   Debaran cintaku menghimpit dihati

C.   Cintaku yang tak kau trima

D.   Bunga-bungaku yang tak pernah mekar

E.   Bunga-bungaku yang tak cantik 

24.    Cermati puisi berikut!

Dalam Perjalanan

Kang Gangwol 

Dalam seribu perjalanan,

Aku bertemu–kami saling menyentuh dan berpisah.

Kini ketika mimpiku begitu jauh,

kekasihku akan menunggu

Setiap pagi, saya terjaga, dengan bayangan impian. 

Kalimat kritik yang tepat dengan isi puisi tersebut ialah ... .

A.       Kisah percintaan akankah hanya akan berakhir di penghujung mimpi?

B.       Kesepian diungkapkan jauh lebih dalam dan lebih rumit daripada kata ”cinta ”.

C.       Sebuah kenyataan, kerinduan dan kesepian sanggup mengisolasi jiwa seseorang.

D.       Bagaimana memperlihatkan esensi makna kesepian dengan rangkaian kata.

E.        Cinta dan kesepian sanggup diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. 

25.    Cermati kutipan puisi berikut!

Antara Nol dan Tiga Ratus Enam Puluh Derajat

Hendry Febrian Z 

Moskow

Kau tinggalkan saya di antara dua segitiga

Memang sudah saya sadari

Liang langit tidak akan mungkin diusung

Ke pemakaman

Tapi saya musafir di dua segitiga

Digayuti perasaan bersalah dan ronta

Bertahta

Hati pecah di pelabuhan senja. . . 

Kalimat tanggapan (esai) yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut ialah ... .

A.      Memilih kata untuk mengkongkretkan kesan dan angan memerlukan kepiawaian yang terlatih.

B.       Dengan membangun latar, suasana, dan medan makna secara konkret, spesifik, dan padu akan membuahkan sajak yang indah.

C.       Bagaimana menggambarkan perasaan hati ketika kata-kata tidak sanggup lagi digunakan sebagai kuas di atas kanvas kehidupan.

D.      Perjalanan kata menjadi sebuah kereta kencana di halaman penantian terakhir mewakili pikiran penulis.

E.       Pemilihan kata-kata untuk menggambarkan latar yang diciptakan penulis menjadi rangsangan angan pembacanya. 

26.    Cermati teks drama berikut!

Marwan           : Dengar tidak?

Satpam Pujo    : Ya ..saya dengar, mirip gemuruh demonstran? Tetapi…(wajahnya ragu dan pucat) Mati..Mati…Mati (menirukan bunyi yang didengar) Suara siapa ya? 

Marwan           : Itulah yang sedang kami buru…seperti bunyi orang berdoa…atau mirip paduan suara…iramanya mirip detak jantung…dug…dug…dug…dug…

Satpam Pujo    : Sok tahu kamu! Menurutku itu mirip pasukan demonstran atau ribuan orang yang sedang marah. Tetapi...siapa mereka ?

Surti                : Itulah yang menciptakan kami penasaran. Wong semenjak sore tidak ada tamu yang datang.

Satpam Pujo    : (Mengangguk-angguk) Benar! Aku juga tidak melihat tamu-tamu itu. Padahal semenjak sore saya stand bay di pos satpam.

Marwan           : Yang menciptakan kami ingin tau lagi kenapa orang-orang itu bersuara mati…mati..mati…seperti ditujukan kepada Tuan Besar?

Satpam Pujo    : Ya..siapa lagi? Di sini yang sakit kan cuma Tuan Besar?

(Akhirnya Mati Juga, Slamet Setya Budi)


Watak tokoh Ki Dalang Tua dalam kutipan cerpen tersebut ialah ... .

A.       emosional

B.       galak

C.       cerewet

D.       jahat

E.        cerdas 

27.    Cermati kutipan cerpen berikut!

Ketika Ki Dalang sendiri pada gilirannya harus menyelenggarakan upacara ijab kabul putrinya, ia sendiri terlalu repot mengurus segala macam sehingga tidak bisa manggung. Salah seorang muridnya yang paling pandai diberi kiprah untuk memainkan lakon yang tersohor tersebut. Di luar dugaan semua  orang,  bintang gres telah lahir. Ki Dalang Muda memainkan dongeng dengan lihai dan sempurna. Hanya pada potongan terakhir lakon, semuanya menahan napas, lantaran Ki Dalang Muda rupa-rupanya telah tetapkan menciptakan kejutan sekaligus penerapan pedoman gurunya, yakni membiarkan Arjuna kalah, sementara Niwatakawaca terus terbahak-bahak mengepit Dewi Supraba sambil mematahkan panah yang menancap di mulutnya, terus melesat ke udara.

Ki Dalang Tua ikut tersentak di kursinya, kemudian buru-buru mengirim perintah kilat lewat belakang.

”Cepat bunuh Niwatakawaca! Jangan macem-macem!”

(Lima Belas, Putu Wijaya)


Tahapan alur pada kutipan cerpen tersebut ialah ... .

A.       perkenalan (eksposisi)

B.       pertentangan (konflik)

C.       penanjakan konflik (komplikasi)

D.       klimaks

E.        penyelesaian 

28.    Cermati puisi berikut!

Anggrek Bulan

Muhammad Amin 

Sehabis magrib, langit biru

Purnama menguning

Awan berselendang lembayung

Anggrek bulan di pohon rambutan

Purnama rebah di rantingnya 

Benalu indah di pohon rambutan

Anggrek bulan mencium purnama

Anggrek bulan mandi cahaya 

Citraan yang secara umum dikuasai pada puisi tersebut adalah  ... .

A.       perabaan

B.       pencecap

C.       penglihatan

D.       penciuman

E.        pendengaran 

29.    Cermati puisi usang berikut!

Pandan berbunga dalam rimba

Angin menderu dari siku

Badan usang tak berjua

Kinilah gres kita bertemu 

Berdasarkan bentuknya puisi usang tersebut termasuk ....

A.      gurindam

B.       pantun

C.       syair

D.      talibun

E.       seloka 

30.    Cermatilah penggalan novel berikut ini!

(1) Tak jauh dari sebelah timur, persis di belakang kami, ialah Mongolia yang tak tersentuh, mengandung marabahaya yang menerbitkan rayuan pertualangan. (2) Ingin rasanya mencoba-coba tantangan yang dihembuskan angin-,angin lembahnya yang jahat, tidur di padang sabananya sambil menghalau serigala dengan kayu bakar, atau terhalusinasi hantu-hantu gurun yang berumur ribuan tahun. (3) Mongolia, sungguh menggoda. (4) Tapi nanti saja lantaran kami harus menemui janji-janji kami. (5) Kami harus ke selatan, terus beringsut ke selatan, menyelesaikan apa yang kami ikrarkan di Paris.
Edensor, Andrea Hirata

Watak tokoh "kami" pada penggalan novel tersebut ialah ....

A.      pembangkang

B.       pemberani

C.       pemberontak

D.      pecundang

E.       pemaaf 

31.    Cermatilah puisi berikut

Ibunda

Engkau adalatr bumi, Mama

aku adal ah angin yang kembara.

Engkau ialah kesuburan

atau restu atau kerbau bantaian.

Kuciumi wajahmu wangi kopi

dan juga kuinjaki sambil pergi

karena wajah bunda ialah bumi.

Cinta dan korban tak bisa dibagi

Rendra 

Amanat yang terdapat pada puisi ialah ...

A.      Janganlah membagi -bagikan cinta lantaran cinta hanya untuk ibu.

B.       Marilah kita lestarikan bumi lantaran bumi telah memberikan,sesuatu pada kita.

C.       Hendaknya kita selalu menghormati ibu dan membalas cintanya.

D.      Kita wujudkan cinta kepada ibu dengan melestarikan bumi.

E.       Ciumlah wanginya kopi dan jangan menginjaknya iambil pergi. 

32.    Cermati kutipan teks drama berikut!

(Sementara itu R.A. Kartina bangun dari duduknya mendapatkan kedua cowok itu)

Karnasih            :  ”Eeh Ibu di sini, semenjak tadi kami mencari Ibu.”

R.A. Kartinah   :  ”Sudah usang saya duduk dekat lentera di bawah pohon kayu itu.”

Karnasih            :  ”Memang ada kulihat dari tadi orang duduk di sana, tetapi kukira biro polisi yang menjaga  di sini.”

R.A. Kartinah   :  ”Aku bersyukur kepada Tuhan, kau berdua telah saling mendapati hati masing-masing.”

Karnasih            :  ”Ah, Ibu mendengar rupanya.”

R.A. Kartinah   :  ”Dengan tiada perantaraan orang lain, hanya lantaran hati bertemu hati semata- mata. Sejak tadi, ibu dengar, tiap orang kemudian hanya bertengkaran dan berbantah saja, seperti tempat tragedi ini masih saja hendak merasakan  pengaruhnya memecah belah manusia.”

Irwan                :  (mengulang dengan tak insaf)  ”Pengaruh memecah belah.”

R.A. Kartinah   :  ”Ibu duduk di bekas rumah kita ini merenungkan kehidupan ibu dengan  Raden Hendrapati selama dua puluh tujuh tahun ini. Sekarang ia tidak ada lagi di sini, matanya sudah berhenti menatap membelenggu ibu, dapatlah ibu berpikir kembali damai dan merdeka!”

Karnasih            :  ”Tidakkah baik ibu beristirahat dulu?”

R.A. Kartinah   :  ”Biarlah, Nak, ibu girang engkau berdua telah sanggup mengatasi segala pengaruh bencana ini dengan kekuatan jiwa sendiri. tiadalah ini selain dari tuntutan Tuhan semata-mata, suatu tanda Mahaadil Dia!

Karnasih            :  ”Aku sudah takut Ibu takkan sanggup menahan kehilangan ini.”

R.A. Kartinah   :  ”Besar kasihku pada ayahmu hanyalah Tuhan yang tahu. Benar  juga dugaanmu, kehilangan ini hampir tak tertanggung olehku. Tetapi akan menyesalkah aku, bila kehilangan ini sanggup membawa  bahagia pada anakku dan kepada orang lain juga. Tuhan mengampuni ayahmu yang selama ini hidupnya tak lain kerjanya hanyalah memecah dan menceraiberaikan orang  saja dan dengan demikian selalu berusaha menambah dan menguatkan kekuasaan dan kejayaan diri sendiri. Hampir semua orang yang bergaul  dengan dia pernah jadi korbannya. Tidak, saya takkan menyesal. Aku yang paling dekat padanya akulah pula yang terbanyak mengetahui buruk baiknya.

(Masuk seorang polisi yang berpakaian preman tadi bahu-membahu dengan biro polisi)
                        (Api, Usmar Ismail)

Tema drama tersebut ialah ... .

A.      Kebahagiaan di balik kenangan buruk yang amat membekas  di hati seorang ibu.

B.       Untuk mencapai kejayaan, seseorang sanggup berbuat yang merugikan orang lain.

C.       Kesetiaan seorang istri dalam mendampingi suami, dalam keadaan apa pun.

D.      Baik buruknya suami, sebagai seorang istri haruslah sanggup mengetahuinya.

E.       Perasaan kehilangan terhadap orang terdekat sangatlah sulit dihilangkan. 

33.    Bacalah puisi berikut dengan saksama!

Merangkai Kesetiaan 

Aku tak’kan pernah terpejam

Merangkai kesetiaan

Yang terukir awet

Di titik terdalam nurani

Datang desir Timurmu

‘Tuk bersanding

Di anjangsana hariku 

(Tri Zuliatmanto)

Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut asalah …

A.       Penulis mempunyai kemampuan menyusun larik yang sangat puitis. Ia juga teliti dan cermat dalam mempunyai diksi.

B.       Penulis mengungkapan kesetiaan yang sedemikian dalam dengan larik-larik puisi yang berima sama.

C.       Penulis berbicara perihal sesuatu yang lazim dialami orang yang setia, tetapi ragu apakah kesetiaan itu akan abadi.

D.       Penulis berharap mengekalkan hubungannya dengan sang kekasih, tetapi kekasih tidak setia.

E.        Penulis mempunyai kemampuan menyusun puisi yang bagus lantaran memakai pencitraan penciuman.  

34.    Cermatilah penggalan cerpen berikut!

Aku memberi selamat kepada kedua pengantin. Mereka tersenyum kelihatan agak sungkan.

"Monggo, Den Yanto, silakan duduk."

Den Yanto! la memanggilku den, tidak lagi nak.

Aku tertarik pada seorang bocah patah di sebelah Sumarni. Entah mengapa saya ingin menegurnya. Apakah lantaran matanya mirip dengan Sri?

"Sopo jenengmu, cah ayu tanyaku sambil men-jawil pipinya.

"Yanti...," jawabnya dengan cukup kenes.
                                        (Perkawinan, I Yudhi Sunarto)

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan ialah ...

A.      Cerpen "Perkawinan" mempunyai dongeng yang menarik walaupun bahasanya sangat  sederhana, tetapi tetap segar dan komunikatif.

B.       Pembaca cerpen "Perkawinan" dihadapkan pada akhlak berbahasa yang berlaku di Jawa, terutama penggunaan kata sapaan "Den".

C.       Penggunaan bahasa Jawa dalam cerpen "Perkawinan" agak mengganggu lantaran tidak semua pembaca memahami makna pilihan katanya.

D.      Cerpen "Perkawinan" mengisahkan dongeng yang kurang menarik lantaran alur dongeng agak berbelit-belit dan susah dipahami.

E.       I. Yudhi Sunarto telah sukses merangkai kejadian menjadi alur yang menarik dalam cerpen "Perkawinan". 

35.    Cermati kutipan cerpen berikut!

Ketika guru dan murid-murid telah membiasakan berguru di alam terbuka, melihat tukang kebun itu bekerja sendirian, semuanya mendekat. "Jaring itu untuk apa, Pak?“ "Untuk menjaring malaikat.“ "Malaikat?“ "Benar."

"Boleh kami bantu, Pak?“ "Boleh. Boleh tentu saja. Malah setelah ini, kalian akan saya ajak menunggu jaring ini.“ "Kenapa mesti ditunggu?“ "Sebentar lagi Jibril akan gentayangan terperangkap jaring ini."

(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat oleh Danarto)


Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan ialah ....

A.      Isi cerpen ini sulit dicerna lantaran hanya Mengungkapkan halusinasi yang mengakibatkan ketaknormalan dan kebingungan pembacanya.

B.       Cerita yang menarik dan menciptakan pembaca ingin tau untuk mengikuti alur dongeng yang disajikan penulis.

C.       Cerpen Danarto telah berhasil menarik perhatian pembaca terutama lantaran hasil ceritanya yang unik.

D.      Penggunaan obrolan yang pendek telah memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita.

E.       Danarto telah sukses menjadi cerpenis yang unik dengan cerita-cerita sangat menarik. 
36. Bacalah kutipan sastra berikut dengan saksama!

            Syahdan akan permaisyuri Kuripanpun ingin rasanya ia berhak berputera pria yang baik parasnya. Maka kata permaisyuri, “ Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak,”  Maka kata Raja, “ Sungguh mirip kata tuan; kakanda pun demikianlah juga bila gerangan kakang ini beroleh putera dengan pun Yayi, akan jadi gantipun  Kakanda di dalam dunia ini, kalau kita berdua dihendaki oleh sang yang sukma, kembali ke kayangan kita.”

            Maka kata permaisyuri, Kakang aji marilah kita memuja pada segala Dewa-Dewa memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewata mulia raja akan ita akan anak ini.”

Amanat yang tepat sesuai dengan penggalan di atas adalah….

A.      Berdoalah kepada Tuhan bila menginginkan keturunan

B.      Para suami harus banyak berdoa

C.      Doa yang didengar Tuhan ialah doa dari istri

D.      Berdoalah biar setelah punya keturunan, suami –istri mati

E.      Berdoalah biar diberi anak dan kejayaan kerajaan
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 37 dan 38, bacalah dengan cermat!

 Adapun maka pada masa itu Juragan Garubug akan mempersembahkan pada Sang Ratu Darmawangsa Darmakusuma di hadapan orang banyak . Maka sembahnya,” Ya Tuanku, Syah Alam, bahwa ialah hamba ini mempersembahkan pada Tuanku sebuah cincin. Maka kata Sang Ratu, “ Hai Gurubug, di manakah kau peroleh ini cincin lantaran barang ini mahal harganya. Maka pada masa itu sembahnya Juragan Gurubug, “Ya, Tuanku, beginilah awal mulanya patik sanggup ini cincin. Pada tatkala tuan patik Pangeran Dipati Rajuna pergi bertapa di atas Gunung Gandalisada lima belas tahun lamanya, pada hingga tapanya kemudian turunlah dari atas gunung itu, maka dipegat dengan dua orang raksasah . Maka tuan patik hampir-hampir tiada sanggup melawan. Maka turun seorang pendeta memberi tahu; katanya bila hendak membunuh dua raksasah itu dengan mudahnya, hendak pergi bertapa lagi di atas Gunung Parasu. Maka tuan patik bertapa lagi di atas Gunung Parasu ialah kira-kira sepuluh tahun lamanya. Maka cukuplah tapanya dikabulkan oleh Dewata Mulia Raya. Maka tuan patik  kembali lagi melawan dua raksasah itu hingga kedua raksash itu jadi binasah. Maka patik pun hendak kembali pulang ke dalam negeri Pandawa bersama tuan Patik Dipati Rajuna. Maka sampailah pada pertengahan jalan patik melihat mencorong mirip matahari rupanya. Maka patik memburu dan ini cincin rupanya.

Hikayat Maharaja Garebag Jagat 

37.  Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut ialah …

A. Bertapa selama 25 tahun untuk melawan raksasa.

B. Mendapatkan sebentuk cincin di atas gunung .

C. Melawan dua orang raksasa dengan mudahnya.

D. Menemukan cincin di perjalanan ketika bertapa.

E.  Permintaannya dikabulkan oleh yang Mahakuasa.
38. Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik

A. Kerja sama dalam melawan dua orang raksasa

B. Memberikan sebuah cincin kepada sang Ratu

C. Menjawab pertanyaan Ratu dengan senang hati

D. Memberikan cincing kepada orang banyak

E.  Membantu melawan raksasa untuk mendapakan cincin

39.       Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat!

(1) Nina membayar ongkos helicak. (2) Perlahan ia memasuki pintu gerbang rumah sakit itu melalui halaman, kemudian memasuki gedungnya. (3) Ia mulai menapaki lorong-lorong yang masih sepi. (4) Hanya sekali-sekali para perawat tampak hilir mudik. (5) Waktu tukar jaga bagi perawat-perawat itu belum lagi tiba. (6) Hari masih pagi.  

Kalimat pembuktian latar suasana terdapat pada nomor ….

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (4) dan (5)

E.  (5) dan (6)
40. Bacalah kutipan novel berikut!

Aku termenung menatap ke luar dari jendela kamarku. Perutku bergerak lagi. Aku mengusap-usapnya dengan lembut. Kalau kau lahir, anakku, apakah yang akan kautemui nanti. Hidup dalam rumah tangga ayah ibu yang tidak karu-karuan mirip ini, atau hidup jauh dari ayahmu? Perasaanku jadi tak menentu. Baru kusadari, di sinilah beratnya jadi perempuan. Kalau salah melangkah, anak sendiri yang jadi korban. Tapi salahkah aku? Kurang perhitungan? Entahlah! Harapanku baik, tapi alangkah susahnya untuk dijalani.

Novel Sebening Kaca karya Yati Maryati Wiharja 

Pendeskripsian tabiat tokoh saya yang galau dalam kutipan novel tersebut ialah melalui …

A. perbincangan tokoh lain

B. jalan pikiran tokoh

C. jalan pikiran tokoh lain

D. ucapan-ucapan tokoh

E.  tindakan tokoh lain 

KUNCI JAWABAN

NO
KUNCI JAWABAN
NO
KUNCI JAWABAN
NO
KUNCI JAWABAN
NO
KUNCI JAWABAN
1.       
C
11.   
E
21.   
A
31.   
C
2.       
D
12.   
E
22.   
C
32.   
A
3.       
D
13.   
E
23.   
A
33.   
B
4.       
E
14.   
C
24.   
B
34.   
C
5.       
E
15.   
E
25.   
B
35.   
A
6.       
D
16.   
C
26.   
A
36
A
7.       
A
17.   
B
27.   
A
37
C
8.       
A
18.   
E
28.   
C
38
B
9.       
A
19.   
A
29.   
B
39
C
10.   
E
20.   
B
30.   
B
40
B


BACA BEDAH KISI-KISI UN 2019 MAPEL SASTRA INDONESIA KLIK  /search?q=bedah-kisi-un-2019-mapel-sastra

0 Response to "Soal Persiapan Un 2019 Mapel Sastra Indonesia Sma/Ma Jadwal Bahasa Disertai Kunci Jawaban"

Total Pageviews