Soal Melengkapi Kalimat Dengan Kata Seru Yang Sempurna Dan Pembahasan

MELENGKAPI KALIMAT DENGAN KATA SERU YANG TEPAT

27. Perhatikan kalimat Berikut!

“{…}, ambillah pemberianku ini!” kata Anita sambil menyodorkan bingkisan.

Kata seru yang sempurna untuk melengkapi kalimat tersebut adalah….

A. Amboi

B. Hore

C. Nah

D. Wah

(SOAL UN SMP/MTs TAHUN 2018)

Kunci jawaban: C

Pembahasan

Kata seru yaitu kata yang digunakan untuk menggambarkan perasaan yang ada di dalam diri seseorang, menyerupai marah, kesal, sedih, gembira, dan lain sebagainya. Jenis kata ini digunakan sesuai dengan intonasi ucapan yang ada, entah itu nada menaik atau pun turun.

Kata seru yang sempurna untuk melengkapi kalimat tersebut yaitu nah (opsi C). Kata seru nah digunakan untuk menyatakan simpulan atau penegasan.

Ringkasan Materi

Kata Seru dalam Bahasa Indonesia

adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan perasaan yang ada di dalam diri seseorang, menyerupai marah, kesal, sedih, gembira, dan lain sebagainya. Jenis kata ini digunakan sesuai dengan intonasi ucapan yang ada, entah itu nada menaik atau pun turun. Jika digunakan dalam kalimat, maka kalimat yang mengandung unsur kata seru itu harus dibubuhi tanda seru (!) di kepingan simpulan kalimat. Nama lain dari kata seru yaitu interjeksi.

Kata seru biasanya sering digunakan dalam bahasa lisan dan bahasa tulis yang berbentuk percakapan. Beberapa kata seru merupakan orisinil Indonesia dan ada juga yang merupakan serapan bahasa asing. Contoh kata seru orisinil Indonesia: wah, nah, idih, dan lain-lain. Sementara itu, pola interjeksi serapan dari bahasa lain adalah: alhamdulillah (bahasa Arab), atau halo (bahasa Inggris).

Berdasarkan jenisnya, kata seru (interjeksi) terdiri atas 10 jenis, yaitu:

1. Interjeksi kejijikan (bah, cis, idih, cih, ih)

Contoh:

Ih, dasar jorok!
Idih, tak sudi saya jadi pacarmu!
Cih, mulutnya amis sekali!
Cis, menjijikan sekali kelakuannya!
Bah, bau sekali badanmu itu!

2. Interjeksi kekesalan (brengsek, sialan, keparat, celaka)

Contoh:

Brengsek, ternyata saya ditipu olehnya!
Sialan, aku terjebak rayuannya!
Keparat, rupanya ia yang telah merampok rumahku!
Celaka, aku sanggup kena murka kalau begini caranya!

3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan (asyik, aduhai, amboi, wah)

Contoh:

Asyik, kita liburan ke Bali!
Aduhai, betapa cantiknya kamu hari ini!
Amboi, indah sekali pantai ini!
Wah, makanan ini sungguh enak!

4. Interjeksi kesyukuran (syukurlah, alhamdulillah, untung)

Contoh:

Syukurlah nak, kamu selamat!
Alhamdulillah, kita masih sanggup berkurban tahun ini!
Untung saja saya tidak ikut-ikutan!
Untung aku di rumah pagi tadi!

5. Interjeksi keinginan (Insyaallah, mudah-mudahan, moga-moga, semoga)

Contoh:

Insyaallah, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik!
Mudah-mudahan, acara kita ini berjalan sesuai harapan!
Moga-moga kau selamat hingga tujuan!
Semoga engkau lekas sembuh, kekasihku!

6. Interjeksi keheranan (aduh, eh, oh, aih)

Contoh:

Aduh, aku jadi heran dengan tingkahmu!
Eh kau, kukira kamu tak jadi indekos di sini!
Oh itu, saya juga tidak tahu soal itu!
Aih, aneh sekali tingkah lakumu!

7. Interjeksi kekagetan (astaga, alamak, gila)

Contoh:

Astaga, aku hingga kaget mendengarnya!
Alamak, lancang sekali ucapanmu itu!
Gila, berani sekali ia padaku!
Astaga, mahal sekali biayanya!

8. Interjeksi undangan (ayo, yuk, mari)

Contoh:

Ayo, kemasi barang-barangmu kini juga!
Yuk, kita sayangi lingkungan kita!
Mari, kita jaga kelestarian hutan kita!
Ayo, kita mengobrol di dalam!

9. Interjeksi panggilan (hai, halo, hei)

Contoh:

Hai Bud, usang sekali ya kita tidak berjumpa!
Halo teman-teman, nama saya Wisnu Pradana!
Hai semua pendengar yang ada di rumah!
Hei, sombong sekali kamu padauk!

10. Interjeksi simpulan (nah)

Contoh:

Nah, karena itulah saya menentukan kuliah di sini!
Nah, itu tadi yaitu hasil karya saya!
Nah, itulah sebabnya saya berhenti kerja di sana!
Nah, itulah alasan saya menentukan judul ini sebagai skripsi saya!
(https://dosenbahasa.com/contoh-kata-seru-dalam-kalimat)