Mengenal lup sebagai alat optik – Penglihatan insan sangat terbatas. Jangkauan penglihatan insan tidak sanggup melihat benda yang terlalu jauh maupun terlalu dekat. Alternatif yang dipilih untuk mengatasi dilema tersebut ialah memakai alat bantu penglihatan (alat optik).
Kaca pembesar atau disebut juga dengan lup, termasuk salah satu alat optik yang paling sederhana. Alat optik yang terbuat dari lensa cembung ganda (bi-konveks) ini sudah diperkenalkan kepada siswa semenjak sekolah dasar.
Di sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP/MTs) pengenalan terhadap beling pembesar lebih diperluas. Lup diperkenalkan tidak hanya mengenai fungsinya melainkan juga cara atau prinsip kerja lup hingga perhitungan secara matematis.
Lup atau beling pembesar mempunyai kegunaan untuk memperbesar bayangan objek/benda sehingga terlihat lebih jelas. Cara kerja lup sesungguhnya memperbesar sudut pandang sehingga benda-benda ukuran kecil sanggup diperbesar dan terang dilihat.
Coba perhatikan tukang arloji memperbaiki arloji yang rusak dengan memakai lup. Dengan menempelkan beling pembesar pada salah satu mata, tukang arloji sanggup melihat komponen-komponen arloji dengan ukuran kecil untuk diperbaiki.
Tidak hanya tukang arloji, tukang service elektronik, penggemar filatelli dan tenaga medis juga sering memakai beling pembesar ini.
Saat memakai lup, ada dua kondisi mata yang perlu diketahui. Kondisi lensa mata berakomodasi dan tanpa akomodasi. Mari kita kenali lebih jauh:
1.Mata berakomodasi maksimum
Jika benda ditempatkan antara titik fokus dan lensa lup, itu artinya kondisi mata normal akan berakomodasi secara maksimum. Bayangan benda akan terbentuk di titik bersahabat (jarak baca normal= +/- 25 cm). Sifat bayangan benda adalah; semu, tegak dan diperbesar.
Titik fokus (f) lup berada bersahabat dengan lensa lup tersebut. Untuk melihat bayangan benda, maka benda ditempatkan antara titik fokus dan lensa lup.
Titik fokus (f) lup berada bersahabat dengan lensa lup tersebut. Untuk melihat bayangan benda, maka benda ditempatkan antara titik fokus dan lensa lup.
Perhatikan lukisan pembentukan bayangan di bawah ini!
Penempatan benda antara titik fokus dan lensa beling pembesar akan menjadikan lensa mata mencembung maksimum. Akibatnya mata akan terasa cepat lelah dan sakit. Namun penempatan ibarat menjadikan bayangan benda terlihat lebih terang dan jelas.
2.Mata tidak berakomodasi
Menghindari kelelahan pada mata, sanggup ditempuh dengan cara dimana lensa mata dalam keadaan rileks, tanpa berakomodasi. Benda harus diletakkan sempurna di titik fokus lup sehingga bayangan jauh tak berhingga.
Amati lukisan terbentuknya bayangan dikala lensa mata tidak berakomodasi berikut ini!
Bayangan benda akan terbentuk pada jarak yang jauh tak berhingga atau di titik jauh. Dengan demikian lensa mata terasa tidak lelah. Nah, perhitungan matematis wacana variabel lup akan ditampilkan pada postingan berikutnya dalam bentuk pola soal.
0 Response to "Mengenal Lup Sebagai Alat Optik"