Mengenal proses terbentuknya batuan sedimen kerikil bara – Litosfer dan atmosfer yaitu materi pelajaran IPA di kelas 9 SMP/MTs. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa akan dibahas perihal kerikil bara sebagai salah satu batuan pembentuk permukaan bumi.
Batu bara merupakan sumberdaya alam yang tidak sanggup diperbaharui. Penambangan batubara pada suatu tempat tidak sanggup dilakukan lagi secara berulang-ulang pada tempat itu. Namun Indonesia kononnya mempunyai kekayaan alam materi tambang yang melimpah ruah terutama di pulau Sumatera dan Kalimantan.
Batu bara dipakai sebagai materi bakar yang menghasilkan energi gerak, kimia dan energi lainnya. Sebagai sumber energi, kerikil bara dipakai pada kereta api uap, kapal api, industri pabrik dan lain sebagainya.
Batubara berasal dari tumbuhan yang mati berjuta-juta tahun lalu, begitu anak sekolah mengenalnya. Dan itu memang benar. Batubara termasuk batuan sedimen (endapan) oragnik. Pengendapan batuan sedimen ini dipengaruhi oleh unsur-unsur organik, yaitu proses akumulasi materi hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya.
Batubara dikenal juga sebagai salah satu materi bakar fosil sehingga disebut juga sebagai batuan sedimen yang sanggup terbakar, terbentuk dari endapan organik yaitu sisa tumbuhan yang terbentuk melalui proses tertentu.
Batu bara menjadi batuan yang mempunyai sifat fisika dan kimia yang ditemui dalam banyak sekali bentuk. Unsur kimia batubara yaitu karbon, hidrogen dan oksigen.
Tahap terbentuknya kerikil bara
Berdasarkan teori drift, teori yang menunjukan terjadinya kerikil bara, bahwa kerikil bara berasal dari tumbuhan hutan yang bukan di tempat dimana kerikil bara itu berada melainkan pada delta-delta. Ciri-ciri kerikil bara ini antara lain berlapis tipis, terputus-putus atau tidak menerus, dan memimiliki banyak lapisannya, banyak pengotor atau kandungan bubuk yang tinggi.
Proses terbentuknya kerikil bara menurut teori drift terdiri dari dua tahap, yaitu tahap penggambutan dan pembatubaraan. Tahap penggambutan (peatification) merupakan proses biokimia dimana sisa-sisa tumbuhan secara akumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen di kawasan rawa dengan proses pengeringan yang kurang baik dan nyaris selalu tergenang air sehingga terjadi proses pembusukan.
Bahan tumbuhan yang membusuk ini akan berkembang menjadi humus sehingga kuman anaerobik serta jamur fungi akan diubah menjadi materi gambut.
Lihat juga : Mencari Batu Bukan Sembarang Batu
Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan penggabungan proses fisika, kimia dan biologi. Proses ini terjadi alasannya temperatur, tekanan, waktu serta efek sedimen yang membebani dan menutupi komponen organik gambut.
0 Response to "Mengenal Proses Terbentuknya Batuan Sedimen Watu Bara"