Mencari kerikil bukan sembarang kerikil – Tentu saja tidaklah sulit menemukan kerikil di atas dunia ini. Banyak kerikil bertebaran di muka bumi ini. Dimana-mana akan ditemukan batu. Di rumah, jalan raya, sawah atau ladang, hutan atau pun di sungai, niscaya ada batu.
Namun uraian curhat kali ini, bukan kerikil sembarang batu. Bukan pula kerikil antik, kerikil keramat atau kerikil apapun namanya yang banyak diburu orang dikala ini. Batu yang dicari ialah kerikil berkaitan dengan kebutuhan pendidikan anak di perguruan tinggi tinggi.
Putri aku membutuhkan kerikil besi dalam rangka penyelesaian pendidikannya di sebuah universitas di Sumatera Barat. Untuk mendapatkannya, aku menemaninya mencari kerikil besi tersebut sesuai kawasan saran dosen pembimbingnya.
Kebetulan kawasan yang disarankan dosen tersebut, Kabupaten Solok bab selatan, sangat jauh dari tempat tinggal dan belum pernah aku kunjungi.
Berangkat pukul setengah delapan pagi, Sabtu (23/02) dengan motor dalam keadaan cuaca berkabut. Maklum wilayah Sumbar sedang dilanda ekspresi dominan penghujan.
Namun sesudah menempuh perjalanan seratusan kilometer kesudahannya kami hingga di lokasi dan berhasil membawa sejumlah kerikil besi tersebut. Pencarin kerikil bukan sembarang kerikil tersebut ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan sebelumnya.
Konon kawasan itu angker, banyak dukun dan pendekarnya. Wajar jikalau banyak orang menasehati aku supaya berhati-hati hingga di kawasan tesrebut. Namun kenyataannya mereka sangat ramah dan dekat sehingga membantu aku untuk mendapat kerikil besi di kawasan tambang rakyat tersebut.
Tentang kerikil besi
Batu besi atau dikenal dengan istilah magnetit (Fe3O4) merupakan salah satu pola batuan mineral. Fisik kerikil besi tersebut sepintas ibarat kerikil biasa. Namun teksturnya agak lebih berangasan dan warnanya hitam. Bobotnya lebih berat dari kerikil biasa. Ini alasannya ialah di dalamnya terdapat mineral logam yang mengandung gaya magnet.
Batu besi merupakan salah satu jenis mineral oksida. Batuan ini terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida. Mineral oksida terbentuk akhir persenyawaan eksklusif antara oksigen dengan unsur tertentu.
Ciri khas mineral oksida ialah susunannya sederhana, lebih keras dan bobot lebih berat. Unsur utama dalam mineral oksida ialah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium.
Magnetit itu sesunguhnya ialah bijih besi yang ada dalam batuan beku, metamorf dan sedimen.Namun sangat banyak terdapat dalam batuan sedimen. Digunakan sebagai materi pembuat amplas, mikronutrien(pupuk), pigmen (cat) dan sebagai campyuran beton padat.
0 Response to "Mencari Watu Bukan Sembarang Batu"