Peristiwa gerhana matahari atau bulan ialah insiden yang langka. Saking langkanya , tidak heran kalau insiden ini ditunggu-tunggu jutaan mata penghuni bumi. Namun , untuk mendapat gerhana total , tidak semua belahan bumi sanggup melihatnya , tergantung di belahan bumi mana gerhana tersebut terjadi. Pada tahun 2011 terjadi 6 kali , 4 gerhana matahari (kesemuanya parsial) , dan 2 gerhana bulan (semuanya total dan terlihat dari Indonesia). Jumlah sebanyak itu termasuk insiden langka , diperkirakan hanya akan terjadi 6 kali selama kala 21. Berikut klarifikasi perihal gerhana Matahari dan Bulan.
Jika matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Total (GMT). Pada GMT piringan Matahari sama sekali tidak terlihat. Yang terlihat hanyalah penggalan Matahari yang disebut korona.
Pada gambar tersebut , Bulan melintas sempurna di antara Bumi dan Matahari. Nah , apabila kita berada di kawasan pertemuan umbra dengan permukaan bumi (yakni kawasan yang ditunjuk oleh panah U pada gambar) maka kita akan melihat GMT. GMT biasanya sanggup disaksikan selama kurang lebih 3 menit. Paling usang sekitar 7 setengah menit. Apabila kita berada di kawasan pertemuan penumbra dengan permukaan Bumi (yakni kawasan yang ditunjuk oleh panah P) maka yang kita lihat ialah GMS.
Pada gambar tersebut ada kawasan yang disebut antumbra (yakni kawasan yang ditunjuk oleh panah A). Daerah ini merupakan perpanjangan umbra. Apabila kita berada di kawasan pertemuan antumbra tadi dengan permukaan Bumi maka yang kita lihat ialah GMC. Kalau GMT paling usang sanggup disaksikan tidak lebih dari 8 menit maka GMC sanggup disaksikan sampai 11 menit. Perhatikan bahwa pada GMC pertemuan penumbra dengan permukaan Bumi lebih besar dibanding pada insiden GMT. Artinya lebih banyak kawasan yang sanggup menyaksikan GMS ketika terjadi GMC dibanding ketika terjadi GMT.
Pada gambar tersebut bayangan yang mengenai Bumi hanyalah penumbra. Jika begini kejadiannya maka yang terjadi di Bumi hanyalah GMS. Tidak ada GMT dan GMC.
Diameter Matahari kira-kira 109 kali diameter Bumi. Diameter Bumi kira-kira 3.67 kali diameter Bulan. Dengan kata lain diameter Matahari 400 kali lebih diameter Bulan. Akan tetapi kalau kita melihat ke langit ternyata keduanya terlihat hampir sama besarnya. Itu alasannya ialah jarak Bumi-Matahari juga sekitar 400 kali jarak Bumi-Bulan. Inilah yang memungkinkan Bulan menutupi seluruh permukaan Matahari ketika terjadi GMT.
Gambar tersebut memperlihatkan dua insiden bulan baru. Ketika terjadi bulan gres yang sebelah kanan , Bulan berada jauh di bawah bidang lintasan Bumi sehingga tidak ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai Bumi. Akibatnya tidak terjadi gerhana. Sekarang bulan gres yang sebelah kiri. Ketika itu Bulan berada di bidang lintasan Bumi sehingga ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai bumi. Akibatnya terjadi gerhana.
Gerhana Bulan
Gerhana Matahari
Bumi beredar mengelilingi Matahari sedang Bulan beredar mengelilingi Bumi. Dalam peredarannya mengelilingi Bumi , suatu ketika Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari (istilahnya bulan baru). Matahari-Bulan-Bumi tampak segaris menyerupai pada gambar berikut. Nah , kalau ketika itu insan di Bumi melihat ada penggalan Matahari yang tertutup oleh Bulan maka ketika itu terjadi gerhana Matahari. Bagian Matahari yang tertutup oleh Bulan sanggup seluruhnya atau sebagian saja.
Geometri yang memungkinkan terjadinya gerhana Matahari.
A. Jenis gerhana Matahari
Jika matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Total (GMT). Pada GMT piringan Matahari sama sekali tidak terlihat. Yang terlihat hanyalah penggalan Matahari yang disebut korona.
- Jika Matahari tertutup sebagian saja namun seluruh Bulan ada di depan Matahari maka Matahari akan tampak menyerupai cincin. Karena tampak menyerupai cincin maka gerhana jenis ini dinamakanGerhana Matahari Cincin (GMC).
- Apabila Matahari tertutup sebagian saja dan tidak seluruh Bulan berada di depan Matahari berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Gerhana Matahari sebagian biasa juga disebut Gerhana Matahari Penumbra.
B. Penyebab terjadinya gerhana Matahari
Matahari laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan utama ini dinamakan umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan pelengkap yang dinamakanpenumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah gerhana Matahari.
Bayangan benda langit akhir cahaya Matahari ada dua jenis: umbra (bayangan utama) dan penumbra (bayangan tambahan)
Sekarang mari kita ikuti perjalanan Bulan mengitari Bumi. Perhatikan gambar berikut.
Geometri gerhana Matahari total (dilihat dari atas bidang Bumi mengelilingi Matahari yakni bidang ekliptika). |
Gambar berikut ini barangkali sanggup memperlihatkan ilustrasi yang lebih baik.
Geometri gerhana Matahari total.
Sumber: http://images.yourdictionary.com
Sumber: http://images.yourdictionary.com
Sekarang perhatikan gambar berikut.
Geometri gerhana Matahari cincin (dilihat dari atas bidang ekliptika). |
Terkadang Bulan melintas tidak sempurna di tengah Bumi dan Matahari sehingga umbra dan antumbra Bulan tidak mengenai Bumi menyerupai pada gambar berikut.
Geometri gerhana Matahari sebagian (dilihat dari samping bidang ekliptika). |
C. Beberapa faktor yang memengaruhi gerhana Matahari
1. Pengaruh jarak
Lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berbentuk bulat melainkan berbentuk lonjong (elips). Demikian juga lintasan Bulan dalam mengitari Bumi. Hal ini mengakibatkan jarak Bumi dengan Matahari begitu juga Bumi dengan Bulan senantiasa berubah. Akan ada jarak terdekat Bumi dengan Matahari dan jarak terjauh Bumi dengan Matahari. Akan ada juga jarak terdekat Bumi dengan Bulan dan jarak terjauh Bumi dengan Bulan. Perhatikan gambar berikut.
Perbandingan ukuran Bulan ketika titik terdekat (perigee) dan di titik terjauh (apogee). Sumber: www.starrynightphotos.com |
Berbicara duduk kasus jarak , ada hal menarik terkait dengan ukuran Matahari dan Bulan. Perhatikan gambar berikut.
Perbandingan ukuran Bumi dan Matahari |
Diameter Matahari kira-kira 109 kali diameter Bumi. Diameter Bumi kira-kira 3.67 kali diameter Bulan. Dengan kata lain diameter Matahari 400 kali lebih diameter Bulan. Akan tetapi kalau kita melihat ke langit ternyata keduanya terlihat hampir sama besarnya. Itu alasannya ialah jarak Bumi-Matahari juga sekitar 400 kali jarak Bumi-Bulan. Inilah yang memungkinkan Bulan menutupi seluruh permukaan Matahari ketika terjadi GMT.
Perhatikan kembali gambar lintasan Bumi dan Bulan di atas. Saat Bumi berada di titik terdekatnya dari Matahari (sekitar 147 juta km) sedang Bulan berada di titik terjauhnya dari Bumi (sekitar 400 ribu km) Bulan akan terlihat lebih kecil daripada Matahari. Nah , ini memungkinkan terjadinya GMC. Sebaliknya , ketika Bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (sekitar 152 juta km) sedang Bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi (sekitar 357 ribu km) maka Bulan terlihat lebih besar daripada Matahari. Ini memungkinkan terjadinya GMT.
2. Pengaruh perbedaan bidang lintasan
Walaupun Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sebulan sekali (tiap bulan baru) namun tidak tiap bulan terjadi gerhana Matahari. Dalam setahun biasanya hanya terjadi 2 kali gerhana Matahari. Mengapa demikian?
Bumi mengelilingi Matahari dalam sebuah bidang. Bulan pun mengelilingi Bumi dalam sebuah bidang. Ternyata bidang lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berimpit dengan bidang lintasan Bulan mengelilingi Bumi tetapi berselisih sekitar 5 derajat. Apa akibatnya? Perhatikan gambar berikut.
Bidang lintasan Bulan memotong bidang lintasan Bumi (dengan selisih sebesar 5 derajat) |
Titik potong Bulan dengan bindang lintasan Bumi disebut titik simpul (node). Gerhana Matahari hanya terjadi kalau bulan gres terjadi di sekitar titik simpul tersebut. Perhatikan gambar berikut.
Gerhana Matahari terjadi kalau bulan gres terjadi di bersahabat titik simpul (node). Perhatikan selisih bidang lintasan (orbit) Bulan dan Bumi (ekliptika). Sumber: http://www.astro.virginia.edu |
Gerhana Bulan
Gerhana Bulan sanggup dianggap sebagai kebalikan dari gerhana Matahari. Ketika gerhana Matahari , Bumi berada dalam bayangan Bulan; ketika gerhana Bulan , Bulan berada dalam bayangan Bumi. Ketika terjadi gerhana Bulan total , Bulan yang sedang purnama secara berangsur-angsur menjadi gelap (biasanya berwarna kemerahan).
A. Jenis gerhana Bulan
- Apabila seluruh Bulan berada di dalam umbra maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Total(GBT).
- Apabila sebagian Bulan berada di dalam umbra (sebagian lagi dalam penumbra) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS).
- Apabila seluruh Bulan berada di dalam penumbra atau sebagian saja (ada penggalan Bulan yang tidak mengalami gerhana) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Penumbral (GBP).
Perhatikan bahwa GBT selalu didahului dan diikuti oleh GBS dan GBP , sedang GBS selalu didahului dan diikuti oleh GBP.
B. Penyebab terjadinya gerhana Bulan
Sama dengan yang terjadi pada insiden gerhana Matahari , ketika Bumi berada di hadapan Matahari terbentuk bayangan Bumi yang terdiri dari umbra dan penumbra.
Berbeda dengan ukuran umbra Bulan pada gerhana Matahari yang amat kecil dibanding ukuran Bumi , umbra Bumi pada gerhana Bulan sanggup mencakup Bulan seluruhnya. Akibatnya , apabila pada gerhana Matahari kita hanya sanggup menikmati GMT tidak lebih dari 8 menit , pada GBT kita sanggup menikmatinya sampai lebih dari satu jam—tergantung dari seberapa bersahabat Bulan dari sentra umbra.
Sekitar 35% dari semua gerhana Bulan ialah GBP yang sangat sukar diamati meskipun dengan memakai teropong , sekitar 30% ialah GBS yang gampang diamati dengan mata telanjang , selebihnya ialah GBT yang juga gampang terlihat dengan mata telanjang. Perhatikan bahwa berbeda dengan gerhana Matahari di mana hanya kita yang berada di jalur umbra yang sanggup menyaksikan GMT , pada gerhana Bulan kita semua yang mengalami malam hari ketika terjadinya gerhana sanggup menyaksikan GBT.
C. Beberapa faktor yang memengaruhi gerhana Bulan
1. Pengaruh jarak
Lain halnya dengan gerhana Matahari di mana variasi jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan besar lengan berkuasa pada jenis gerhana , pada gerhana Bulan variasi tadi hanya memengaruhi ukuran umbra maupun penumbra Bumi yang dilintasi Bulan. Hal ini besar lengan berkuasa pada durasi (lama) gerhana. Jika Bumi berada di jarak terdekatnya dengan Matahari sedang Bulan berada di jarak terjauhnya dari Bumi dan Bulan melintas sempurna di tengah-tengah umbra maka gerhana Bulan yang terjadi dipastikan lebih usang daripada gerhana-gerhana pada kondisi jarak yang lain.
2. Pengaruh perbedaan bidang lintasan
Sama halnya dengan gerhana Matahari , perbedaan bidang lintasan mengakibatkan gerhana Bulan tidak terjadi di tiap purnama. Faktanya gerhana Bulan biasanya hanya terjadi 2 kali dalam setahun.
Sumber : rachmanabdul.wordpress.com
Kunjungi juga situs ini untuk mendapat gambar , dan klarifikasi perihal astronomi dengan lebih detail (http://apod-id.com)
0 Response to "Gerhana Matahari Dan Bulan - Berguru Berdikari Di Rumah"