Latest News

Biologi : Jigsaw



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampakterhadap perubahan dalam segenap aspek kehidupan insan dalam usahamempertahankan hidup , juga dalam membuatkan diri , insan dituntu untukaktif dan kreatif selalu membuatkan rasa ingin tahu untuk prosespengembangan diri selanjutnya. Salah satu pengembangan diri diantaranyadengan menambah pengalaman atau mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggikarena pada periode globalisasi insan dituntut lebih dinamis untuk sejalan denganperkembangan zaman.
Keberhasilan pendidikan sangat bergantungkepada unsur manusianya , yang paling memilih yaitu pelaksana pendidikanyaitu guru. Guru merupakan ujung tombak pendidikan , alasannya yaitu secara langsungmempengaruhi , membina dan membuatkan kemampuan siswa , selain itu untuk dapatmenyelenggarakan kegiatan mencar ilmu mengajar yang efektif , seorang guru harusmemiliki salah satu kemampuan merencanakan dan menyelenggarakan kegiatanbelajar mengajar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhikegiatan mencar ilmu yang efektif , salah satu diantaranya yaitu faktorintelegensi. Pada umumnya siswa yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja hanyaberperan sebagai pendengar saja , sedangkan siswa yang pintar akan cenderungmendominasi keterlibatannya dalam proses pembelajaran , selanjutnya peranan gurudi sekolah sangatlah lebih banyak didominasi , ia sanggup memilih segala sesuatu yangdianggapnya tapat untuk disajikan kepada murid-muridnya. Maka dari itu , seorangguru harus memperhatikan dan mencari model pembelajaran yang sempurna dalam prosesbelajar mengajar di sekolah , lantaran kegiatan guru dalam mengajar akanmempengaruhi acara dan motivitas siswa dalam belajar.
Model pembelajaran kooperatif dipandanglebih sempurna dalam proses mencar ilmu mengajar yang sanggup merangsang siswa untukaktif terlibat pribadi dalam kegiatan mencar ilmu mengajar dan memberikankesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dalam proses belajarmengajar. Model pembelajaran kooperatif yaitu suatu kondisi pembelajaran yangdengan segala upaya setiap individu mendukung dan didukung individu lainnyadalam pencapaian tujuan.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe pembelajarandiantaranya jigsaw , group investigation ,make a-match , student facilitator and explaining , think-pair-square danlain-lain. Dalam penelitian ini penulis mencoba melihat bagaimana pembelajarantipe student facilitator and explaining dan group investigationdalam mengaktifkan siswa dalam kegiatan mencar ilmu , lantaran kedua tipe tersebutmemiliki karakteristik hampir sama untuk mengaktifkan siswa dan memberikankebebasan berfikir bagi siswa.
Berdasarkan latar belakang duduk kasus diatas , penulis mengidentifikasi duduk kasus sebagai berikut:
1.     apakah penggunaan model pembelajaran yangbervariasi sanggup meningkatkan motivasi siswa dalam belajar?;
2.      apakahmodel pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dapatmeningkatkan hasil mencar ilmu siswa?;
3.     apakah model pembelajaran kooperatif tipegroup investigation sanggup meningkatkan hasil mencar ilmu siswa?; dan
4.     kesulitan apakah yang dihadapi oleh gurudan siswa dalam mempelajari materi mollusca?
Agar permasalahan tersebut sanggup mencapaitujuan yang diinginkan , maka penulis membatasi permasalahan tersebut , adapunpembatasan duduk kasus tersebut yaitu sebagai berikut:
1.     model pembelajaran yang dipakai dalampenelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dan model pembelajaran tipe groupinvestigation;
2.     materi yang diberikan kepada siswa hanyasatu sub konsep , yaitu mollusca yangmeliputi kelas gastropoda , cephalopoda ,bivalvia , amphineura , dan scaphopoda;
3.     hasil mencar ilmu yang diperoleh yaitu hasilpost-test mata pelajaran Biologi pada sub konsep mollusca; dan
4.     tes hanya diambil dari ranah kognitif sajayang dibatasi pada subjek pengetahuan (C1) , pemahaman (C2) ,dan aplikasi (C3).
Berdasarkan uraian di atas , penulistertarik inginmencoba melaksanakan penelitian mengenai perbedaan hasil belajarsiswa yang memakai model pembelajaran kooperatif tipe Student facilitator and explaining dengan tipe Group investigation pada sub konsep Mollusca.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang duduk kasus di atas , maka penulismerumuskan duduk kasus sebagai berikut: “apakah terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang memakai model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan tipe group investigation pada sub konsep Mollusca di Kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri6 Tasikmalaya?”



1.3  Identifikasi Masalah
Agar istilah yang dipakai dalam penelitian ini tidak menawarkan salahpengertian , maka penulis mencoba mendefinisikan istilah-istilah sebagaiberikut:
1.     Hasil mencar ilmu yaitu kemampuan yangdimiliki siswa sehabis mengalami pengalaman mencar ilmu atau berinteraksi denganlingkungannya yang diketahui dengan suatu perubahan pengetahuan dan perilakusehari-hari individu sehabis proses belajar-mengajar pada sub konsep mollusca yang diperlihatkan dengan skorsetelah siswa mengerjakan tes kognitif yang dibatasi pada aspek pengetahuan (C1) ,pemahaman (C2) , dan aplikasi (C3).
2.     Model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explainingadalah suatu model pembelajaran kooperatif yang mengaktifkan siswa dengan caraguru menawarkan kesempatan pada siswa untuk mendiskusikan materi secarakelompok , selanjutnya guru menawarkan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan ide-ideyang ada dipikirannya mengenai materi tersebut kemudian mempresentasikannyapada rekan penerima lainnya melalui skema atau peta konsep.
3.     Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yaitu suatu modelpembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan cara guru menawarkan kesempatankepada siswa untuk mendiskusikan materi yang berbeda secara berkelompok yangberisi inovasi , sehingga mendorong siswa dalam kelompok tersebut bekerjasamasatu sama lain.

1.4  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil belajarsiswa yang memakai model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan tipe group investigation pada sub konsep Mollusca di kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri6 Tasikmalaya.



1.5 Kegunaan Penelitian
1.     Kegunaanteoretis
Kegunaanteoritis pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a.      Memberikan klarifikasi mengenai pengaruhmodel pembelajaran terhadap hasil belajar;
b.     Sebagai materi informasi mengenaipenggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan hasil mencar ilmu siswa; dan
c.      Menciptakan proses pembelajaran yangkreatif dan terampil sehingga sanggup menjadi salah satu solusi bagi perkembangandunia pendidikan.
2.     Kegunaanpraktis

1)     Memberikan sumbangan pemikiran ,pengetahuan , dan informasi untuk mencoba memakai model pembelajaran yangbervariasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan terutama dalampelajarn Biologi; dan
2)      Memberikangambaran wacana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe studentfacilitator and explaining dan tipe group investigation.












BAB II
KAJIAN TEORI dan KERNGKA BERPIKIR
2.1 Kajian Teori
1.     HasilBelajar
a.     PengertianBelajar
Sanjaya , Wina (2007 :110) menyatakan bahwa , “belajar adalahproses mental yang terjadi dalam diri seseorang , sehingga menyebabkan munculnyaperubahan prilaku.” Hal ini juga didukung oleh Slameto (2003 : 2) yangmenyatakan “belajar yaitu suatu prosesuasaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah lakuyang gres secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksidengan lingkungannya.
Menurut Gagne (dalamSagala , Syaiful , 2007 : 17) “belajardapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi dalam kemampuan insan yangterjadi sehabis mencar ilmu secara terus-menerus , bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhansaja.

b.     PengertianMengajar
Menurut Djamarah ,Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2006 : 38) “mengajaradalah suatu kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan individu anak didik.”Hamalik , Oemar (2003 : 44-52) mengemukakan beberapa definisi mengajar sebagaiberikut:”
1)     Mengajar yaitu memberikan pengetahuankepada siswa didik atau murid di sekolah.
2)     Mengajar yaitu mewariskan kebudayaankepada generasi muda melalui forum pendidikan sekolah.
3)     Mengajar yaitu menawarkan bimbinganbelajar kepada murid.
4)     Mengajar yaitu perjuangan mengorganisasilingkungan sehingga membuat kondisi mencar ilmu bagi siswa.
5)     Mengajar yaitu kegiatan mempersiapkansiswa untuk menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
6)     Mengajar yaitu suatu proses membantusiswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.” 


c.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto (2003 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasilbelajar siswa sanggup dibedakan menjadi 2 macam , yaitu
1)     Faktor intern , yakni faktor yang ada dalam diriindividu yang sedang mencar ilmu , mencakup faktor jasmaniah , faktor psikologis , danfaktor kelelahan.
a)      Faktorjasmaniah
Seperti halnyafaktor kesehatan dan cacat tubuh
b)      Faktorpsikologis
Ada beberapa faktorpsikologis yang mempengaruhi mencar ilmu diantaranya intelegensi , perhatian , minat ,bakat , motif , kematangan dan kesiapan.
c)      Faktorkelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulituntuk dipisahkan tetapi sanggup dibedakan menjadi 2 macam , yaitu kelelahanjasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
2)     Faktor ekstern , yakni faktor yang ada di luar individumeliputi faktor keluarga , faktor sekolah , dan faktor masyarakat.
a)      Faktorkeluarga
Siswa yangbelajar akan mendapatkan efek dari keluarga berupa cara orang renta mendidik ,relasi anatara anggota keluarga , suasana rumah tangga , dan keadaan ekonomikeluarga.
b)      Faktorsekolah
Mencakup metodemengajar , kurikulum , kekerabatan guru dengan siswa , kekerabatan siswa dengan siswa ,disiplin sekolah , pelajaran dan waktu sekolah , standar pelajaran , keadaangedung , metode mencar ilmu dan kiprah rumah.
c)      Faktormasyarakat
Masyarakatmerupakan factor ekstern yang juga besar lengan berkuasa terhadap mencar ilmu siswa. Pengaruhini terjadi lantaran keberadaan siswa dalam masyarakat. Pada uraian tersebutdibahas wacana kegiatan siswa dalam masyarakat , mass media , ranah bergaul , danbentuk kehidupan masyarakat.”

d.     PengertianHasil Belajar
Keberhasilan siswa dalam mencar ilmu mengajar sangatlah tergantung kepadatahap pengajaran yang disusun guru sebelumnya. Menurut Hamalik , Oemar (2003 :15-16) menyatakan bahwa: “hasil mencar ilmu merupakan interaksi antara kemampuanpotensial individu dengan lingkungannya.” Hal ini sejalan dengan pendapatDjamarah , Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2006 : 119) yang menyatakan bahwa“hasil mencar ilmu merupakan kemampuan faktual yang dicapai individu atau siswasetelah mengikuti kegiatan mencar ilmu yang proses pengukurannya memakai tes.”
Berdasarkan uraian di atas , sanggup disimpulkan bahwa hasil mencar ilmu adalahkemampuan yang dimiliki siswa sehabis menempuh pengalaman mencar ilmu danberinteraksi dengan lingkungan yang ditandai dengan suatu perubahan yang diukurmelalui tes prestasi. Hasil mencar ilmu ini sanggup dilihat dalam bentuk tingkah lakusiswa yang mungkin sanggup disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkatkognitif , afektif , maupun psikomotor.

2.     Model PembelajaranKooperatif (Cooperative Learning)
Menurut Dahlan (1990 : 21) , model yaitu suatu planning atau contoh yangdigunakan dalam menyusun kurikulum , mengatur materi pengajaran , dan memberikanpetunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun settinglainnya.”
Sanjaya , Wina (2007 : 240) mengemukakan bahwa , “pembelajaran kooperatifmerupakan model pembelajaran dengan memakai system pengelompokkan atau timkecil , yaitu antara empat hingga enam orang yang mempunyai latar belakangkemempuan akademik , jenis kelamin , ras , atau suku yang berbeda (heterogen).”
Berdasarkan beberapa pendapat di atas , sanggup diambil kesimpulan bahwapembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran dimana siswadikelompokkan dalam kelompok kecil yang tujuannya yaitu untuk mendorong siswaagar berhubungan dalam menuntaskan suatu duduk kasus untuk mencapai tujuanbersama.
Menurut Roger dan David Johnson (dalam Lie , Anita , 2007 : 31) ada 5unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan , yaitu;”
a.       Kesalingtergantunganpositif
Untuk membuat rasakesalingtergantungan positif pengajar perlu menyusun kiprah sedemikian rupa ,sehingga setiap anggota harus menuntaskan tugasnya sendiri biar yang laidapat meyelesaikan kiprah mereka.
b.      Tanggungjawab perseorangan
Walaupun bekerjadalam kelompok , namun tanggungjawab tetap dibebankan pada individual. Hal inimerupakan konsekuensi logis dari unsur pertama.
c.       Tatap muka
Setiap anggotadiberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan ini akanmenciptakan sinergi yang menguntungkan semua anggota.
d.      Komunikasiantar anggota
Proseskomunikasi melatih siswa kapan harus bertindak sebagai pembicara yang baik dankapan harus bertindak sebagai pendengar yang baik. Sehingga diharapkantercipta suatu sikap “menghargai pendapat orang lain.”
e.       Evaluasiproses kelompok
Evaluasi tidakperlu dihadapkan setiap kali ada kerja kelompok.”

Dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif di kelas ada beberapa tahapyang perlu diperhatikan berikut ini (Herawan , Dedi 2006 : 95);”
a.     Tahap persiapan
Meliputikegiatan penyiapan materi pelajaran , menetapkan siswa dalam kelompok ,menentukan skor awal , dan menyiapkan siswa untuk bekerja kooperatif.

b.     Tahappembelajaran
Dimulai denganguru mempelajari tujuan-tujuan dari pelajaran dan memotivasi siswa untukbelajar. Langkah ini diikuti dengan menyajikan informasi , sering dalam bentukteks bukan verbal. Dalam menyajikan materi pelajaran , ada beberapa hal yangperlu ditekankan:
1)     Kembangkan materi pelajaran sesuai denganapa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.
2)     Pembelajaran kooperatif menekankan belajaradalah memahami makna bukan hafalan.
3)     Mengontrol pemahaman siswa seseringmungkin dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
4)     Memberi klarifikasi mengapa jawabanpertanyaan tersebut benar atau salah.
5)     Beralih pada konsep lain , kalau siswa telahmemahami pokok masalahnya.”
a.     Modelpembelajaran kooperatif tipe studentfacilitator and explaining
Model pembelajarankooperatif tipe student facilitator andexplaining yaitu model pembelajaran kooperatif yang mengaktifkan siswadengan cara guru menawarkan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan ide-ideyang ada di pikirannya mengenai materi tersebut , kemudian mempresentasikannyaatau menjelaskannya pada rekan penerima lainnya melalui skema atau peta konsep.
            Tujuandari model pembelajaran kooperatif tipestudent facilitator and explaining yaitu mengaktifkan siswa dengan caramemberikan kesempatan kepada siswa untuk mencar ilmu mengemukakan ide-ide ataupendapatnya secara masing-masing yang berkaitan dengan materi tersebut.
Adapunlangkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining yaitu sebagai berikut:
1)      Gurumenyampaikan tujuan pembelajaran.
2)     Guru memberikan pokok-pokok materi.
3)     Guru mengelompokkan siswa ke dalam limakelompok , tiap kelompoknya terdiri dari delapan orang
4)      Masing-masingkelompok membahas materi tersebut.
5)      Setelahselesai diskusi , guru menawarkan kesempatan kepada siswa atau penerima untukmenjelaskan kepada penerima lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yanglainnya.
6)     Guru menyimpulkan wangsit atau pendapat darisiswa.
7)     Guru mengambarkan semua materi yangdisajikan ketika itu.
8)      Evaluasi.
9)      Penutup.
Model pembelajaran student facilitator and explaining inimempunyai kelebihan dan kelemahan , yaitu sebagai berikut:
1)      Kelebihanmodel pembelajaran kooperatif studentfacilitator and explaining yaitu siswa diajak untuk sanggup menerangkankepada siswa lain , sanggup mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehinggalebih sanggup memahami materi tersebut.
2)      Kelemahanmodel pembelajaran kooperatif studentfacilitator and explaining yaitu adanya pendapat yang sama sehingga hanyasebagian saja yang tampil.
Usaha yang dapatdilakukan oleh guru supaya model pembelajaran tipe student facilitator and explaining bisa berhasil baik , antara lain:
1)     Masalah itu harus menarik perhatian siswakarena bertalian erat dengan pengalaman siswa;
2)     Guru harus menmpatkan dirinya sebagaipemimpin dalam proses pembelajaran; dan
3)     Guru hendaknya memperhatikan pembicaraanpara siswa biar fungsi guru sebagai pemimpin pembelajaran sanggup melaksanakansebagaimana mestinya.
b.     Modelpembelajaran kooperatif tipe groupinvestigation
Rochyadi , Yadi (2004: 12) mengemukakan bahwa , “model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah modelpembelajaran kooperatif yang mengaktifkan siswa dengan cara guru menyuruh siswauntuk mendiskusikan materi yang berbeda secara kelompok yang berisi penemuan.”
Tujuan dari modelpembelajaran kooperatif tipe groupinvestigation yaitu mengaktifkan siswa dengan cara menawarkan kesempatankepada siswa untuk berdiskusi berisi inovasi secara kelompok dengan materiyang berbeda. Tipe pembelajaran ini menuntut siswa untuk mempunyai kemampuanyang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan proses kelompok.
Adapunlangkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yaitu sebagai berikut:
1)       Guru memberikan tujuan pembelajaran.
2)     Guru memberikan pokok-pokok materi.
3)     Guru mengelompokkan siswa ke dalam limakelompok , setiap kelompoknya terdiri dari delapan orang.
4)     Guru menjelaskan maksud pembelajaran dantugas kelompok.
5)     Guru memanggil ketua-ketua untuk satumateri kiprah sehingga satu kelompok menerima kiprah satu materi / kiprah yangberbeda dengan kelompok lain.
6)      Masing-masingkelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
7)      Setelahselelsai diskusi , lewat juru bicara ketua memberikan hasil pembahasankelompok.
8)      Evaluasi.
9)      Penutup.
Model pembelajaran groupinvestigation ini mempunyai kelebihan dan kekurangan , yaitu sebagaiberikut:
1)     Kelebihannya yaitu membiasakan siswabekerjasama berdasarkan paham demokrasi , menawarkan kesempatan kepada siswa untukmengembangkan sikap kerjasama dan tanggung jawab.
2)     Kelemahan model pembelajaran ini adalahsulit membuat kelompok yang homogen , baik intelegensi , talenta , minatmasing-masing siswa. Selain itu pemimpin kelompok kadang kala sukarmemberikan pengertian kepada anggota , sulit untuk mengadakan pembagian kerja.
3.     Deskripsi materi pada sub konsep Mollusca
Hewan invertebrata yaitu binatang yang tidak mempunyai tulang belakang.Invertebrata mempunyai beberapa filum , yaitu protozoa ,porifera , coelenterata , platyhelminthes , nemathelminthes , annelida , mollusca ,arthropoda , dan echinodermata. Darikesembilan filum tersebut , Mollusca merupakan salah satunya. Mollusca berasaldari kata mollus yang berarti “lunak” ,jadi Mollusca yaitu kelompok binatang bertubuh lunak.
      Mollusca memilikiciri-ciri yaitu:
a.      Tubuhnya lunak dan tidak beruas-ruas.
b.      Tubuhnyasimetri bilateral.
c.      Antara tubuh dan cangkangnya terdapat bungkusyang disebut mantel.
d.     Cangkang terbuat dari kalsium karbonatuntuk melindungi organ dalam.
e.      Ada yang mempunyai rangka luar ada jugayang tidak.
f.       Tempathidup di air tawar , maritim , dan darat.
g.      Reproduksi secara seksual denganfertilisasi internal , Mollusca ada yang bersifat diesis dan monoesis.
Diesis yaitu kelamin binatang jantan dan betina terpisah , sedangkanmonoesis yaitu kelamin jantan dan betina terdapat pada satu binatang tetapi tidakdapat membuahi sendiri , harus didahului dengan kopulasi.
Berdasarkansimetri tubuh , ciri kaki dan cangkangnya , Mollusca dibagi menjadi lima kelasyaitu:
a)     Kelas Gastropoda ,memiliki ciri sebagai berikut:
1)      Memilikicangkang yang berbentuk kerucut
2)     Memiliki dua pasang tentakel yangberbintik mata.
3)      Hidupnyadi maritim , air tawar , dan darat.
4)     Tubuhnya terdiri dari kepala , leher , kaki ,dan alat-alat dalam.
Contoh jenishewan kelas Gastropoda yaitu bekicot (Achatinafulica) , siput air tawar (Lymnaeajavanica) , sipu maritim (Fissurella sp.) ,kuwuk (Cypraea sp.) , dan kreco (Vivara javanica).
Sistem organ pada Gastropoda:
1.      Sistempencernaan
Dimulai dari mulut(lidah dan gigi) – kerongkongan – usus halus – anus
2.      Sistemrespirasi
Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang , sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantelyang berfungsi sebagai paru-paru.
3.      Sistemeksresi
Sebuah ginjalyang terletak akrab jantung dan jalan masuk ureter yang terletak di akrab anus
4.      Sistemperedaran darah
Sistem peredarandarahnya terbuka dengan jantung dan jalan masuk darah sebagai organ transportasi. Jantungterdiri dari serambi dan bilik yang dilindungi rongga pericardium
5.      Sistemsyaraf
Terdiri dari tiga buah ganglion , yakniganglion otak (ganglion cerebral) ,ganglion organ-organ dalam (ganglionvisceral) , dan ganglion kaki (pedal).
6.      Sistemreproduksi
Gastropodamemiliki cara reproduksi secara seksual.
b)     Kelas Chepalopoda ,memiliki ciri sebagai berikut:
1)     Tubuhnya terdiri dari dua penggalan , yaknikepala dan badan.
2)     Tidak mempunyai rangka luar (cangkok) ,kecuali Nautilus yang kulitnya dapatberubah warna.
3)     Alat gerak terdapat di penggalan kepala.
Contoh jenis binatang kelas Chepalopoda yaitu cumi-cumi (Loligo indica) , gurita (Octopus sp) , dan sotong (Sepia officinalis).
Sistem organ pada Chepalopoda
1)      Sistempencernaan
Mulutdikelilingi tentakel – faring – kerongkongan – lambung – usus halus – anus
2)      Sistemperedaran darah
Terdiri dari jantungsistematik aorta dan arteri merupakan peredaran darah ganda dan tertutup
3)      Sistemeksresi
Ginjal yangterletak di sebelah jantung
4)      Sistemrespirasi
Bernapas denganinsang yang terdapat di rongga mantel


5)      Sistemreproduksi
Seksual , denganfertilisasi internal binatang jantan dan betina terpisah (diesis)
c)      KelasBivalvia atau Pelecypoda , mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)     Mempunyai dua cangkok yang sanggup membukadan menutupdan mengandung zat kapur.
2)     Pada cangkangnya terdapat tonjolan yangdisebut umbo dan engselnya disebut aduktor.
3)     Cangkangnya tersusun atas 3 lapisan ,yaitu:
(1)   Lapisan periostrakum , lapisanterluar terdiri dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
(2)   Lapisan prismatik , lapisantengah yang terdiri dari kristal-kristal kalsium karbonat.
(3)   Lapisan nakreas , tipis punyawarna yang indah (lapisan mutiara).             
Contoh hewankelas bivalvia atau pelecypoda yaitu kerang yang hidup dilaut , remis yang hidup di air tawar , dam tiram mutiara , dan kima yang bentuknyabesar.
Sistem organpada Bivalvia atau Pelecypoda
1)      Sistempencernaan
Makanan masukbersam air ke ekspresi – kerongkongan – lambung – usus besar – anus
2)      Sistemsaraf
Terdiri daritiga ganglion , yaitu anterior terdapat di sebelah ventral dari lambung , pedalisterdapat pada kaki , posterior terdapat di sebelah ventral dari otot aduktor
3)      Sistemperedaran darah
Sistem peredarandarah terbuka yang terdiri atas jantung dan jalan masuk darah. Jantungterdiri dari serambi dan bilik.
4)      Alatindera
Tidak berkembang baik , tetapi ada alatkeseimbangan (Statosista) yang terletak di belakang ganglion pedalis (berwarnakuning) yang diduga sebagai alat penyaring air yang masuk ke mantel.
5)      Sistemreproduksi
Umumnya diesis ,alat reproduksi terletak di akrab kaki berupa jalan masuk terbuka.
d)     Kelas Amphineura , mempunyai ciri-cirisebagai berikut:
1)     Tubuhnya bilateral simetri , dan bentuknyaseperti telur.
2)     Hidupnya di maritim akrab pantai atau dipesisir pantai.
3)      Kaki dibagian perut.
4)      Tidakmemiliki tentakel dan mata
Contoh jenis binatang kelas Amphineuraadalah kiton (Cryptochiton sp).
Sistem organ pada Amphineura
1)      Sistempencernaan
Radula dan gigi– faring – perut – usus halus – anus
2)      Sistemperedaran darah
Jantung – aorta– dan sebuah sinus. Darah menerima O2 dari insang
3)      Sistemeksresi
Sepanjang ginjalyang bermuara kearah posterior
4)      Sistemreproduksi
Amphineuramemiliki cara reproduksi secara seksual
e)      KelasScaphopoda
Pada umumnya kelas Scaphopoda hidup dilaut dengan membenamkan diri di pasir bentuknya bercangkok ibarat kerucut atautanduk , akinya terdapat di kawasan ekspresi dan tubuhnya diselubungi mantel. Contohnya yaitu siput gading , atau siput gigi.
            Peranan Mollusca bagi insan :
a)     Sumber masakan yang mengandung proteintinggi , contohnya tiram watu (Aemaea sp) ,kerang (Anadara sp) , kerang hijau (Mytilus viridis) , sotong (Sepia sp) , cumi-cumi (Loligo sp) , dan remis (Corbicula javanica).
b)     Perhiasan , contohnya tiram mutiara (Pintcada margarifera).
c)     Hiasan dan kancing , contohnya dari cangkangtiram watu , Nautilus , dan tirammutiara.
2.2 Penelitian yang Relevan
        Berdasarkan hasil penelitian Sudira , Asep (2005 : 56) yang berjudul“Perbedaan hasil mencar ilmu siswa yang memakai model pembelajaran KooperatifGroup Investigation dengan Diskusi Kelompok Biasa pada Sub Konsep Dimensi TigaSiswa Kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri 7 Tasikmalaya” , sanggup disimpulkan bahwa model pembelajarankooperatif tipe Group Investigation lebih baik dibandingkan diskusi kelompokbiasa.
2.3Kerangka Berpikir
        Adapunkerangka pemikiran penulis yaitu bahwa model pembelajaran kooperatif tipestudent facilitator and explaining menawarkan kesempatan kepada siswa untukterlibat pribadi dalam pembelajaran dan menawarkan kebebasan dalammengemukakan pendapatnya atau ide-ide yang ada di pikirannya sesuai denganmateri yang disajikan , siswa akan termotivasi untuk aktif dalam pelajaran yangakibatnya akan mendukung peningkatan hasil mencar ilmu siswa.
        Sedangkantipe group investigation memberikankesempatan kepada siswa untuk mencar ilmu pribadi secara kelompok berdasarkanpenemuan yang mereka peroleh melalui studi literatur. Sehingga siswatermotivasi untuk lebih banyak membaca buku pelajarannya yang akhirnya akanberpengaruh terhadap hasil mencar ilmu siswa.
        Berdasarkanuraian di atas , penulis mengira bahwa terdapat perbedaan hasil mencar ilmu siswayang memakai model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan tipe group investigation.

2.4  Hipotesis
Ho       : Tidak terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang memakai model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator andexplaining dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada sub konsep Mollusca di kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri6 Tasikmalaya.
Ha      : Terdapat perbedaan hasil mencar ilmu siswayang memakai model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining dengan model pembelajarankooperatif tipe group investigation padasub konsep Mollusca di kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri 6 Tasikmalaya.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
            Metode yang digunakandalam penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen , lantaran untuk mengetahuihubungan alasannya yaitu jawaban antara lain hasil mencar ilmu dengan memakai modelpembelajaran kooperatif tipe studentfacilitator and explaining dengan tipe groupinvestigation pada sub konsep Mollusca di Sekolah Menengan Atas Negeri 6 Tasikmalaya.



3.2 Variabel Penelitian
1.     Variabel terikat dalam penelitian ini adalahhasil mencar ilmu siswa.
2.      Variabelbebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe student  facilitator and explaining dan tipe group investigation.
3.3 Teknik PengumpulanData
      Teknik pengumpulan data yang akandigunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis berupa pilihan ganda denganlima option sehabis pelaksanaan proses mencar ilmu mengajar.

3.4 Instrumen Penelitian
1.      Konsepsi
Instrumen penelitian yang dipakai untuk mengetahui hasil belajarsiswa pada sub konsep Mollusca dengan jumlah soal sebanyak 30 soal. Tes berbentuk pilihan ganda dengan lima option. Aspek yang diukur hanyadomain kognitif dan dibatasi pada jenjang pengetahuan(C1) , pemahaman (C2) ,dan penerapan (C3).
2.      Uji cobainstrument penelitian
Uji coba instrumen dilaksanakan kepadasiswa kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 6 Tasikmalaya. Tujuan dilakukan uji coba instrumenpenelitian ini yaitu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. Untukmengetahui uji coba instrumen tersebut , maka sanggup dianalisis denganmenggunakan rumus-rumus di bawah ini:
a.       UjiValiditas Soal
Teknik yangdigunakan untuk mengetahui validitas tiap butir soal yaitu teknik korelasibiserial yang dikemukakan oleh Arikunto , Suharsini (2002 : 79).
b.      UjiReabilitas
Double Bracket:  S2t - ∑ pqS2tDouble Bracket:K  K – 1MenurutArikunto , Suharsimi (2002 : 163) bahwa untuk mencari realibilitas soaldigunakan K – R20 , sebagai berikut:
K – R20=
  
Keterangan:
K – R20                        = reliabilitas tessecara keseluruhan
K                           = banyaknya butirpertanyaan
S2t                          = varians total
P                            = proporsi subjekyang menjawab betul
p                            = banyaknya subjekyang skornya 1
                                                      N
q                            = proporsi subjekyang menerima skor 0
                                                      N

3.5 Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri 6Tasikmalaya tahun fatwa 2007/2008 sebanyak Sembilan kelas dengan jumlah siswasebanyak 364 orang , yang bersifat homogen dan mempunyai karakteristik yang samadilihat dari rata-rata nilai raport pada semester 1.
2.      Sampel
Dalam penelitian sampel yang dipakai sebanyak 2 kelas , yaitukelas X.E dan X.G yang diambil dengan memakai cluster random sampling (teknik random atas himpunan) yang diambildari populasi dengan langkah pengambilan sampel sebagai berikut:
a.      Pada gelas dimasukkan gulungan kertassebanyak 9 buah yang bertuliskan X.A hingga X.1.
b.     Mengocok gelas dan nama kelas yang keluaradalah kelas X.E dan X.G.
3.6 Disain Penelitian
                  Disain penelitian yang akandigunbakan dalam penelitian ini yaitu oneshot case study , dimana penelitian hanya mengadakan treatmen satu kali yangdiperkirakan sudah mempunyai efek yang selanjutnya diadakan post-test.Menurut Arikunto , Suharsini (2002 : 80) disain penelitian dirumuskan sebagaiberikut:
Rancangan          :  Kelas eksperimen I      : R        X1    O1
                              Kelaseksperimen II     : R        X2    O2
Prosedur             : Sampel yangdiambil secara cluster random sampling (R) , subjek diberi perlakuan X dansetelahnya dilakukan pengukuran (O) sebagai jawaban dari perlakuan yang berbeda.

3.7 Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian yaitu sebagai berikut:
1.      TahapPersiapan
a.       Membuatsurat izin ke Fakultas
b.      Mempersiapkaninsterumen
c.       Mengujicobainstrument
d.      Mengolahhasil uji coba
e.       Menyusuninstrumen sehabis uji coba
f.       Memperbanyakinstrument
2.      TahapPelaksanaan
a.      Melakukan konsultasi dengan kepala sekolahdan wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengenai penelitian yang akandilaksanakan.
b.     Konsultasi dengan guru bidang studiBiologi tantang subjek penelitian. Kelas yang dipakai untuk sampel ,menentukan sampel dengan teknik cluster.
c.      Melaksanakan kegiatan pembelajaran dikedua kelas kelas sampel tersebut.
d.     Melakukan tes selesai untuk mengetahuikemampuan selesai siswa untuk setiap kelompok eksperimen.
3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
            Data dari hasilpost-test baik dari perlakuan model pembelajaran kooperatif student facilitator and explaining ,ataupun perlakuan cooperative learninggroup investigation dikelompokkandalam daftar distribusi frekuensi , dan selanjutnya masing-masing dilakukananalisis data.

3.9 Waktu dan Tempat Penelitian
            Penelitian dilaksanakanpada tanggal 1 hingga 8 Maret 2012 di kelas Xsemester 2 Sekolah Menengan Atas Negeri 6 Tasikmalaya tahun fatwa 2011/2012.







 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto , Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dahlan. (1990).Model-model Mengajar.Bandung : CV.Dipenogoro.

Epi , (2007) Perbedaan Hasil BelajarBiologi Antara Siswa yang diajar melalui pendekatan Cooperatif learning teknikjigsaw dengan Teknik Stad.
Skripsi Program studipendidikan biologi Jurusan pendidikanilmu pengetahuan alam Fakultas IlmuTarbiyah dan keguruan Universitas islam negeri syarif hidayatullah. Jakarta:Tidak dipublikasikan

Hamalik ,Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara.

Herawan , Dedi (2006). Bahan Ajar Strategi Belajar Mengajar Biologi. Tasikmalaya: Tidakdipublikasikan.

Komalasari , Kokom ,(2010). Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi.Bandung : PT.Refika Aditama.
Suprijono ,Agus ,(2010). Cooperatif  Learning.Jakarta : Pustaka Belajar

Sugiyono ,(2004).Metode Penelitian Administrasi.Bandung: CV.Alfabeta

 

Perdian ,Erpan.(2006). Perbedaan Hasil Belajar  SiswaYang Proses Pembelajarannya memakai Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Tournament (TGT) dengan Tipe Somatic Auditory Visual Intellectualy.Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi  FKIPUNSIL. Tasikmalaya: tidak dipublikasikan  

 

Purwanto , Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rodakarya.

Sanjaya , Wina.(2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Penanda Media.

Slameto (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Memprngaruhinya. Jakarta : PT.RinekaCipta.

Sudjana , Nana. (2005). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Suyatno ,(http://www.wordpress.com /2010/11/21/)

Yamin , Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Kontruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press.


0 Response to "Biologi : Jigsaw"

Total Pageviews